Mohon tunggu...
hanifah nurul hashif
hanifah nurul hashif Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Partisipasi Aktif Generasi Muda dalam Pilkada Sebagai Wujud Demokrasi

17 Desember 2024   13:35 Diperbarui: 17 Desember 2024   13:21 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya pemahaman dan keikutsertaan dalam pilkada juga berdampak pada pembentukan identitas politik generasi muda. Melalui pengalaman ini, siswa tidak hanya belajar tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, tetapi juga tentang nilai-nilai demokrasi, seperti partisipasi, tanggung jawab, dan keadilan. Kesadaran ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya menjadi pemilih pasif, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai demokrasi di kalangan siswa melalui pendidikan politik dan pemberian materi melalui sosialisasi akan sangat berpengaruh pada masa depan demokrasi di Indonesia, menciptakan generasi muda yang lebih sadar dan peduli terhadap proses politik.

  • Membangun Demokrasi yang Kuat Melalui Pilkada Serentak

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi strategis untuk membangun demokrasi yang kuat melalui pilkada serentak di kalangan generasi muda, khususnya di SMA Semen Padang. Pertama, penting untuk melanjutkan program edukasi politik yang lebih sistematis dan berkelanjutan. Edukasi ini tidak hanya perlu dilakukan menjelang pilkada, tetapi harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Materi tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, dampak kebijakan publik, dan cara untuk terlibat dalam proses politik harus diperkenalkan sedini mungkin, agar siswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab mereka.

Kedua, sekolah dapat memfasilitasi kegiatan diskusi dan debat yang melibatkan siswa dalam pembahasan isu-isu terkini terkait pilkada. Kegiatan ini tidak hanya akan merangsang pemikiran kritis siswa, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengemukakan pendapat dan mendengarkan pandangan orang lain. Hal ini dapat menciptakan suasana yang mendukung keterbukaan dan keberagaman pendapat, yang merupakan fondasi penting bagi demokrasi yang sehat.

Ketiga, kolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil dan lembaga swadaya masyarakat harus diperkuat. Kerjasama ini dapat menciptakan program program yang lebih mendidik dan mendorong partisipasi siswa. Mengundang narasumber dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai proses demokrasi dapat memberi siswa perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang pentingnya keterlibatan mereka.

Keempat, membangun kepercayaan terhadap proses demokrasi menjadi hal yang sangat penting. Siswa perlu diberikan pemahaman yang jelas mengenai mekanisme pemilihan dan bagaimana suara mereka dihitung. Dengan transparansi dalam pelaksanaan pilkada, diharapkan siswa akan merasa lebih percaya terhadap sistem dan termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif.

KESIMPULAN

Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa partisipasi generasi muda dalam pilkada serentak di SMA Semen Padang memiliki potensi besar untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal. Meskipun ada tantangan dalam meningkatkan pemahaman dan keikutsertaan, langkah-langkah strategis seperti edukasi politik, diskusi terbuka, dan kolaborasi dengan organisasi lain dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi dalam pembangunan demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Upaya ini tidak hanya penting untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, T. (2015). Merancang Kuesioner: Konsep dan Panduan Untuk Penelitian Sikap, Kepribadian, dan Perilaku. Jakarta: Kencana.

Bel Ambisius (2014). Bentuk Partisipasi Politik Menurut Gabriel Almond. Diambil kembali dari Brainly.co.id.

Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cv.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun