Jurnal Warta Pengabdian Andalas - ISSN: 0854-655X
PARTISIPASI AKTIF GENERASI MUDA DALAM PILKADA SEBAGAI WUJUD DEMOKRASI
Participation of The Younger Generations in The PILKADA as a form of Democracyy
Ferly Ikher Mahesa
Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163, Indonesia
Ferlyikhermahesa060206@gmail.com
ABSTRAK
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah mulai dari sekarang hingga kapanpun harus bisa membangun iklim dan jiwa demokrasi di daerah. Terbentuknya iklim demokrasi lokal akan menciptakan kehidupan politik masyarakat daerah terarah dan tentunya akan terbangun keterlibatan aktif masyarakat dalam membangun daerah. Semakin maju suatu daerah maka akan semakin baik dalam membentuk peradaban bangsa karena peradaban bangsa dimulai dari komitmen masyarakat lokal melalui kearifan lokal yang dilestarikan dan dijaga melalui demokrasi lokal. Oleh karena itu, perlu untuk meneliti mengenai, “Partisipas Aktif Generasi Muda Dalam Pilkada Sebagai Wujud Demokrasi”. Penelitian ini dilakukan agar generasi muda atau pemilih pemula dapat memahami urgensi dan betapa pentingnya Pilkada untuk mewujudkan demokrasi yang sukses di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan mengenai betapa pentingnya keikutsertaan generasi muda di dalam Pilkada serentak. Hasil project ini menunjukan bahwa dengan dukungan dan pemberdayaan yang tepat, generasi muda tentunya dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat, terutama dalam hal demokrasi.
ABSTRACT
The implementation of the Regional Head Election from now until whenever must be able to build a climate and spirit of democracy in the region. The formation of a local democratic climate will create a focused political life for local communities and of course will build active community involvement in developing the region. The more advanced a region is, the better it will be in forming a national civilization because a national civilization begins with the commitment of the local community through local wisdom that is preserved and maintained through local democracy. Therefore, it is necessary to research, "Active Participation of the Young Generation in the Regional Election as a Form of Democracy". This research was conducted so that the young generation or new voters can understand the urgency and importance of the Regional Election to realize a successful democracy in Indonesia. The results of this study are expected to provide additional insight into how important the participation of the young generation is in the simultaneous Regional Election. The results of this project show that with the right support and empowerment, the young generation can certainly become positive agents of change in society, especially in terms of democracy.
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) adalah pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara langsung, umum, bebas dan rahasia oleh mayarakat setempat maka pemilukada secara langsung sangat erat kaitannya dengan demokrasi di mana kedaulatan terletak ditangan rakyat. Seharusnya rakyat adalah subyek yang menentukan, bukan obyek yang ditentukan, baik dalarn lingkup perpolitikan nasional maupun lokal (daerah). Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia upaya pemilihan kepala daerah secara langsung ini telah berlangsung atau telah dilakukan sejak tahun 2005, yang didasarkan pada ketentuan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Salah satu partisipan yang paling memberikan dampak positif signifikan dalam keikutsertaannya pada pilkada adalah Pemilih pemula yaitu pemilih baru yang memiliki izin untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilihan kepala daerah sebagai wujud demokrasi, maka dari itu perlu pemahaman yang lebih luas bagi Pemilih pemula terkait seberapa penting, seberapa besar dan seberapa perlu partisipasi mereka dałam pemilihan kepala daerah sebagai bentuk demokrasi. Maka dari itu perlu bagi kita semua untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya partisipasi dałam pilkada terutama bagi generasi muda sehingga tujuan dari pilkada dapat tercapai sebagai wujud dari bentuk demokrasi itu sendiri. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah mulai dari sekarang hingga kapanpun harus bisa membangun iklim dan jiwa demokrasi di daerah. Terbentuknya iklim demokrasi lokal akan menciptakan kehidupan politik masyarakat daerah terarah dan tentunya akan terbangun keterlibatan aktif masyarakat dalam membangun daerah. Semakin maju suatu daerah maka akan semakin baik dalam membentuk peradaban bangsa karena peradaban bangsa dimulai dari komitmen masyarakat lokal melalui kearifan lokal yang dilestarikan dan dijaga melalui demokrasi lokal. Oleh karena itu, penulis perlu untuk meneliti mengenai, “Partisipas Aktif Generasi Muda Dalam Pilkada Sebagai Wujud Demokrasi”. Penelitian ini dilakukan agar generasi muda atau pemilih pemula dapat memahami urgensi dan betapa pentingnya Pilkada untuk mewujudkan demokrasi yang sukses di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan mengenai betapa pentingnya keikutsertaan generasi muda di dalam Pilkada serentak
METODE
Pada bagian metode berisikan lokasi dan rangkaian kegiatan. Jika ada, bahan dan alat yang digunakan selama kegiatan pengabdian, metode pelaksanaan kegiatan, metode pengumpulan data, pengolahan dan analisis data. Selain itu dapat dijelaskan bagaimana data tersebut diperoleh dan teknik analisis datanya.
Pada pelaksanaannya penulis terjun langsung untuk memberikan penyuluhan serta mengamati secara langsung terhadap bagaimana pemahaman generasi muda atau pemilih pemula mengenai pentingnya keikutsertaan mereka dalam Pilkada untuk keberlangsungan demokrasi yang sukses. Penulis menggunakan metode pemberian angket atau kuesioner, wawancara serta dokumentasi untuk melengkapi penelitian. Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah, memberikan penyuluhan atau sosialisasi secara langsung dilokasi, pemberian angket dan mewawancarai beberapa orang siswa untuk menanyakan bagaimana pemahaman mereka mengenai Pilkada untuk keberlangsungan demokrasi yang sukses.
Metode Sosialisasi (Penyuluhan), yaitu suatu metode pemberian informasi untuk menambah pemahaman nilai dan aturan yang tujuannya sangat penting dalam kehidupan. Sosialisasi juga merupakan proses aktif yang memerlukan interaksi antara pemberi materi dengan penerima materi. Dalam metode ini, peneliti akan melakukan pemberian materi mengenai pentingnya partisipasi aktif generasi muda dalam Pilkada sebagai wujud demokrasi, sosialisasi ini akan diikuti oleh 200 orang siswa SMA Semen Padang. Sosialisasi ini bertujuan untuk menambah pemahaman siswa SMA Semen Padang sebagai pemilih pemula akan pentingnya partisipasi mereka dalam Pilkada.
Metode Interview (Wawancara), yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab secara langsung dengan sumber data. Interview merupakan alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan juga, dan memiliki ciri utama kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan narasumber informasi. Dalam wawancara secara mendalam ini dilakukan oleh peneliti terhadap informan yang menjadi obyek dari penelitian ini yaitu 3 orang siswa yang mengiuti sosialisasi di SMA Semen Padang. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang ada relevansinya dengan pokok persoalan penelitian yaitu partisipasi aktif generasi muda dalam Pilkada sebagai wujud demokrasi.
Pada pelaksanaannya, penulis akan melaksanakan penelitian dengan melakukan pertemuan langsung dengan narasumber untuk menyampaikan materi dan memberi pertanyaan yang terkait dengan penelitian kami tentang “Partisipasi Aktif Generasi Muda Dalam Pilkada Sebagai Wujud Demokrasi” berlokasi di SMA SEMEN PADANG.
Pada pelaksanaannya, penulis akan melaksanakan penelitian pada tanggal 14 November 2024. Selama waktu pelaksanaan, penulis akan memberikan presentasi materi dan mewawancarai langsung narasumber yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan oleh penulis terkait “Partisipasi Aktif Generasi Muda Dalam Pilkada Sebagai Wujud Demokrasi” agar terpenuhinya data yang dibutuhkan untuk penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Masa remaja adalah fase penting dalam pembentukan karakter dan identitas seseorang. Pada periode ini, generasi muda diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan, termasuk peran mereka dalam proses demokrasi, seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dilaksanakan selama lima tahun sekali. Untuk memfasilitasi partisipasi aktif mereka, project kami yang berjudul “Partisipasi Aktif Generasi Muda Dalam Pilkada Sebagai Wujud Demokrasi” dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, serta peran dan keterlibatan generasi muda dalam pilkada untuk mendukung terwujudnya demokrasi.
Hasil project ini menunjukan bahwa dengan dukungan dan pemberdayaan yang tepat, generasi muda tentunya dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat, terutama dalam hal demokrasi. Kegiatan yang kami lakukan berupa penyuluhan, pemberian materi, diskusi, serta sesi tanya jawab telah memberikan dampak signifikan. Selain itu, project ini juga berhasil mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang dihadapi generasi muda dalam berpartisipasi dan memberikan suara mereka dalam proses demokrasi.
- Partisipasi Generasi Muda dalam Pilkada Serentak sebagai Wujud dari Demokrasi
Partisipasi generasi muda dalam pilkada serentak merupakan salah satu indikator penting dari kesehatan demokrasi di Indonesia, khususnya di kalangan siswa di SMA Semen Padang. Penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 70% siswa berencana untuk memberikan suara dalam pilkada yang akan datang. Angka yang signifikan ini mencerminkan kesadaran yang meningkat di kalangan siswa akan pentingnya peran mereka dalam menentukan pemimpin daerah. Selain itu, partisipasi ini tidak hanya terbatas pada pemungutan suara, tetapi juga mencakup keterlibatan dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, seperti kampanye, diskusi, dan penyuluhan politik. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya melihat pilkada sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berkontribusi terhadap perubahan yang mereka inginkan.
Kegiatan sosialisasi yang penulis adakan, tentunya akan menjadi sarana efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai proses pemilihan. Dalam kegiatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk mendengarkan langsung materi dan bertanya kepada yang berbagi wawasan mengenai pentingnya pilkada. Sebanyak 80% peserta seminar melaporkan bahwa mereka merasa lebih siap dan terinformasi untuk menghadapi pilkada setelah mengikuti kegiatan tersebut. Pemberian materi dalam sosialisasi ini tidak hanya memberikan perspektif yang berharga, tetapi juga menginspirasi siswa untuk lebih aktif dalam proses politik di lingkungan mereka dan menjadikan mereka orang yang paham akan pentingnya keikutsertaan dalam pilkada sebagai wujud keberlangsungan demokrasi
Media sosial juga menjadi alat yang sangat berpengaruh dalam membangkitkan minat generasi muda untuk berpartisipasi dalam pilkada. Sebagian besar siswa di SMA Semen Padang aktif menggunakan platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok untuk berdiskusi tentang calon pemimpin dan isu isu lokal. Sekitar 65% siswa mengaku sering mengikuti perkembangan mengenai pilkada di media sosial, yang menunjukkan bahwa mereka menganggap platform digital sebagai ruang yang relevan untuk mengekspresikan pendapat dan berbagi informasi. Dengan cara ini, generasi muda mampu menjangkau teman sebaya mereka, menciptakan kesadaran kolektif, dan mendorong satu sama lain untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Di samping itu, partisipasi aktif dalam pilkada serentak memberikan dampak positif terhadap karakter dan kepemimpinan siswa. Melalui keterlibatan mereka dalam kampanye dan diskusi publik, siswa belajar tentang tanggung jawab sosial dan pentingnya suara mereka dalam menentukan arah kebijakan daerah. Banyak siswa yang mengungkapkan bahwa pengalaman ini meningkatkan rasa percaya diri mereka dan mendorong mereka untuk menjadi lebih kritis terhadap isu-isu yang terjadi di sekitar mereka. Dengan demikian, partisipasi dalam pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang membentuk karakter kepemimpinan dan kesadaran sosial di kalangan generasi muda.
- Pemahaman Generasi Muda Terkait Urgensi Pilkada dan Pengaruh Keikutsertaannya
Pemahaman generasi muda di SMA Semen Padang mengenai urgensi pilkada menjadi fokus penting dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman ini sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi di sekolah. Siswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan cenderung memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pilkada. Sebanyak 70% siswa yang terlibat dalam organisasi menyatakan bahwa mereka menyadari bahwa pilkada bukan hanya sekadar memilih pemimpin, tetapi juga merupakan proses memilih kebijakan yang akan berdampak langsung pada kehidupan mereka. Hal ini mencerminkan bahwa keterlibatan dalam organisasi dapat membantu siswa mengembangkan wawasan yang lebih luas mengenai isu-isu politik dan sosial.
Selain itu, siswa yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi ini menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme pemilihan dan dampaknya. Mereka mengaku merasa lebih siap untuk memberikan suara dan lebih paham tentang prosedur yang harus diikuti. Pengalaman ini tidak hanya membuat mereka lebih percaya diri, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi. Namun, masih ada sekitar 30% siswa yang merasa skeptis terhadap sistem pemilihan yang ada, beranggapan bahwa suara mereka mungkin tidak akan berdampak signifikan jika tidak ada perubahan dalam sistem politik yang lebih luas. Skeptisisme ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk membangun kepercayaan dan keyakinan terhadap sistem demokrasi.
Keikutsertaan dalam pilkada memberikan dampak yang signifikan bagi siswa. Mereka yang aktif berpartisipasi dalam pemilihan merasa lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan memiliki rasa kepemilikan terhadap arah kebijakan daerah. Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa setelah mendengarkan pemaparan materi tentang pilkada, mereka menjadi paham akan keikutsertaan mereka dalam pilkada dan siswa yang akan memberikan suara merasa bangga dan berdaya, menyadari bahwa suara mereka dapat mempengaruhi kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Keterlibatan ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap isu-isu yang terjadi di masyarakat. Dengan memberikan suara, siswa merasa bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang berarti untuk komunitas mereka.
Pentingnya pemahaman dan keikutsertaan dalam pilkada juga berdampak pada pembentukan identitas politik generasi muda. Melalui pengalaman ini, siswa tidak hanya belajar tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, tetapi juga tentang nilai-nilai demokrasi, seperti partisipasi, tanggung jawab, dan keadilan. Kesadaran ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya menjadi pemilih pasif, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai demokrasi di kalangan siswa melalui pendidikan politik dan pemberian materi melalui sosialisasi akan sangat berpengaruh pada masa depan demokrasi di Indonesia, menciptakan generasi muda yang lebih sadar dan peduli terhadap proses politik.
- Membangun Demokrasi yang Kuat Melalui Pilkada Serentak
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi strategis untuk membangun demokrasi yang kuat melalui pilkada serentak di kalangan generasi muda, khususnya di SMA Semen Padang. Pertama, penting untuk melanjutkan program edukasi politik yang lebih sistematis dan berkelanjutan. Edukasi ini tidak hanya perlu dilakukan menjelang pilkada, tetapi harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Materi tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, dampak kebijakan publik, dan cara untuk terlibat dalam proses politik harus diperkenalkan sedini mungkin, agar siswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab mereka.
Kedua, sekolah dapat memfasilitasi kegiatan diskusi dan debat yang melibatkan siswa dalam pembahasan isu-isu terkini terkait pilkada. Kegiatan ini tidak hanya akan merangsang pemikiran kritis siswa, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengemukakan pendapat dan mendengarkan pandangan orang lain. Hal ini dapat menciptakan suasana yang mendukung keterbukaan dan keberagaman pendapat, yang merupakan fondasi penting bagi demokrasi yang sehat.
Ketiga, kolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil dan lembaga swadaya masyarakat harus diperkuat. Kerjasama ini dapat menciptakan program program yang lebih mendidik dan mendorong partisipasi siswa. Mengundang narasumber dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai proses demokrasi dapat memberi siswa perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang pentingnya keterlibatan mereka.
Keempat, membangun kepercayaan terhadap proses demokrasi menjadi hal yang sangat penting. Siswa perlu diberikan pemahaman yang jelas mengenai mekanisme pemilihan dan bagaimana suara mereka dihitung. Dengan transparansi dalam pelaksanaan pilkada, diharapkan siswa akan merasa lebih percaya terhadap sistem dan termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif.
KESIMPULAN
Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa partisipasi generasi muda dalam pilkada serentak di SMA Semen Padang memiliki potensi besar untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal. Meskipun ada tantangan dalam meningkatkan pemahaman dan keikutsertaan, langkah-langkah strategis seperti edukasi politik, diskusi terbuka, dan kolaborasi dengan organisasi lain dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi dalam pembangunan demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Upaya ini tidak hanya penting untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, T. (2015). Merancang Kuesioner: Konsep dan Panduan Untuk Penelitian Sikap, Kepribadian, dan Perilaku. Jakarta: Kencana.
Bel Ambisius (2014). Bentuk Partisipasi Politik Menurut Gabriel Almond. Diambil kembali dari Brainly.co.id.
Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cv.
Rowa, Hyronimus. (2015). Demokrasi dan Kebangsaan Indonesia. Jatinangor: Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Abdullah, Karimuddin dkk. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Aceh: Yayasan Penerbit Muhamma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H