Mohon tunggu...
Hanifah Nur Aini
Hanifah Nur Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Memiliki minat pada bidang kepenulisan, seperti membuat puisi, artikel, dan esai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ranjang Tua di Malam Hari

29 Mei 2024   00:11 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Canva

Krisis tumpah ke penjuru raganya

Ranjang tua, ia tahu rasanya

Diri yang pernah ia lawan kuasanya

Kini bak angan kosong di matanya

Sebab tak tahu kapan ia menggembalakan

Senyuman

Sepasang kekasih tua pernah merasa

Zaman semua orang mati, sengsara

Sukar nestapa memang tak pemuda rasa

Mudah senanglah yang ia anggap ada dan tak binasa

Tetap ia diganduli beban kekasih tua batil

Yang tak kenal ampun untuk si kecil

Ranjang tua tempat ia berlabuh pun takut

Pun satu kata tak keluar untuk dia

Ia tak dapat jawab tentang bingungnya

Ia tak lantas berbuat sebab kalut

Hilang,

Diri yang ia kenal hilang melebur

Terbentur segala yang angkasa beri

Tak tahu, tak sempat, tetapi tak jua lari

Kini ia bersama hati rancu sebab mati rasa

Tak melihat kapan terakhir ada tawa

Gelap purnama yang ia lihat kembali bangkit menerpa raga

Berisik batin berisik angan berisik kepala

Mata bak menyapa lemah tiap objek di depannya

Gundah tak lagi tahan didekapnya

Ia pecah tak ditemani gema

Sebab ranjang tua telah mengerti artinya

Ranjang tua sebagai saksi pikiran mati

Sebab harap semesta tak jua reda

Kini ia bersama sepasang mata menyala

Yang mengharap ia kandas bak api tersisa abu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun