Gelap purnama yang ia lihat kembali bangkit menerpa raga
Berisik batin berisik angan berisik kepala
Mata bak menyapa lemah tiap objek di depannya
Gundah tak lagi tahan didekapnya
Ia pecah tak ditemani gema
Sebab ranjang tua telah mengerti artinya
Ranjang tua sebagai saksi pikiran mati
Sebab harap semesta tak jua reda
Kini ia bersama sepasang mata menyala
Yang mengharap ia kandas bak api tersisa abu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!