Mohon tunggu...
hanie vidyachristie
hanie vidyachristie Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang guru SMK di Kota Malang dengan Latar Belakang Pendidikan S-1 Pendidikan Kimia di Unversitas Negeri Surabaya dan S-2 Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Malang. Hobi belajar hal-hal atau ilmu baru dan terus meningkatkan kompetensi diri. Baru-Baru ini aktif menulis buku Antologi tentang Kurikulum Merdeka cetakan Azkiya Publisher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

2 Mei 2023   04:04 Diperbarui: 2 Mei 2023   04:06 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian agar keputusan yang diambil dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, maka keputusan yang diambil harus selalu didasarkan pada 3 unsur berikut, yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.

 

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang saya hadapi dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di lingkungan saya, khususnya di lingkungan sekolah adalah Masih banyaknya rekan-rekan sejawat yang berbeda pandangan, cara berpikir, kebiasaan dengan apa yang sudah dilakukan/diputuskan,oleh guru penggerak dan masih adanya senioritas, sehingga tantangannya adalah guru penggerak perlu terus mensosialisasikan dan menunjukkan melalui bukti konkrit (aksi nyata) terkait program-program dan perubahan-perubahan yang telah dilakukan kepada sekolah atau rekan sejawat secara perlahan, kontinyu, dan konsisten dengan harapan dapat membawa perubahan paradigm berfikir para rekan sejawat baik yan pro maupun kontra ke arah satu tujuan yang sama, yaitu menciptakan lingkungan belajar (sekolah) yang menunjang pembelajaran berpusat siswa.

 

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil terkait pengajaran yang memerdekakan murid untuk belajar harus selalu mengacu pada prinsip keberpihakan pada murid. Salah satu strategi agar pembelajaran kita dapat berpihak kepada murid adalah melalui penyediaan kebutuhan belajar setiap siswa sesuai kesiapan belajar murid, minat, dan profil belajar murid. Hal ini berarti, seorang pendidik yang mendukung pembelajaran berpihak pada murid, selain berupaya menyediakan segala kebutuhan untuk menunjang proses belajar murid dalam mencapai tujuan pembelajaran, namun juga mengakui keberagaman murid, bahwa setiap murid memiliki karakteristik dan kebutuan belajar yang berbeda-beda.

Salah satu strategi pembelajaran yang berpihak kepada murid adalah pembelajaran berdifferensiasi. Pembelajaran berdifferensiasi memungkinkan guru untuk merespon atau menanggapi kebutuhan belajar murid dengan penyesuaian rencana pembelajaran agar sesuai kesiapan belajar murid, minat, dan profil belajar murid. Pembelajaran dikatakan tepat jika kegiatan pembelajaran kita dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap murid dalam kelas-kelas kita, sehingga tidak ada siswa yang tertinggal maupun siswa dengan kesiapan belajar tinggi yang harus tertunda kebutuhan belajarnya hanya untuk menunggu siswa yang lain. Semua murid perlu terlayani dengan baik dan optimal.

 

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Setiap perencanaan pembelajaran, ide-ide, rencana, dan inovasi yan disiapkan guru dalam rangka melaksanakan pembelajaran akan sangat berdampak pada pengalaman belajar yang akan diperoleh siswa di kelas. Pengalaman belajar ini akan sangat berkaitan dalam pengasahan cipta, rasa, dan karsa murid dan pengalaman social emosional murid. Pengalaman belajar dan nilai-nilai yang berharga yan ia peroleh di sekolah ini akan menjadi contoh, pegangan, dan bekal para murid sebagai parameter dalam menapaki masa depannya kelak menjadi manusia seutuhnya.

Oleh karena itu diperlukan kehati-hatian seorang guru dalam menentukan setiap keputusan yang berkaitan dengan murid, apakah dalam hal perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembelajaran, serta penanganan masalah murid karena keputusan kita tersebut dapat mempengaruhi psikis maupun psikologis murid yang nantinya dapat mempengaruhi masa depan murid. Posisi kontrol yang paling baik yang seyogyanya digunakan guru sebagai pendidik dan pemimpin pembelajaran agar dapat emnuntun tumbuh kembang murid secara optimal adalah posisi sebagai Manajer.

 

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul materi 3.1 ini dan keterkaitannya denan modul -- modul sebelumnya antara lain:

  1. Bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu keterampilan dan pola fikir seorang pemimpin yang harus terus di asah atau dilatih secara sadar (mindfulness) setiap saat agar semakin terampil. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan.
  2. Seorang pemimpin harus memiliki kematangan social emosional agar dapat mengambil keputusan dengan penuh kesadaran diri (mindfulness) dan bertanggung jawab, serta menjunjung nilai-nilai guru penggerak, yaitu keberpihakan pada murid yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
  3. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan murid harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman murid, serta memperhatikan kebutuan masa depan murid agar murid dapat mencapai kebahagiaan yang seringgi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
  4. Perkembangan cipta, rasa, karsa, dan karya setiap siswa yang beragam sangat bergantung pada pola keputusan yang diambil guru yang didasari nilai-nilai dipercaya. Oleh karena itu, proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran siswa di kelas perlu disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan belajar setiap murid, antara lain minat, kesiapan belajar, dan profil belajar murid. Salah satunya dengan penerapan pembelajaran yang berdifferensiasi.
  5. Setiap keputusan yang diambil yang berkaitan dengan murid perlu melewati langkah-langkah pengujian dan pengambilan keputusan yang dilakukan dengan penuh kesadaran (mindfulness) dan kebijaksanaan sesuai prinsip dan paradigma pengambilan keputusan dengan posisi kontrol yan disarankan adalah posisi kontrol seorang manajer.
  6. Saat proses pengambilan keputusan terkadang diperlukan teknik coaching agar guru dapat mengoptimalkan potensi dan kekuatan dirinya dalam merumuskan alternative solusi dan mengambil keputusan dengan bantuan coach.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun