Mohon tunggu...
hanie vidyachristie
hanie vidyachristie Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang guru SMK di Kota Malang dengan Latar Belakang Pendidikan S-1 Pendidikan Kimia di Unversitas Negeri Surabaya dan S-2 Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Malang. Hobi belajar hal-hal atau ilmu baru dan terus meningkatkan kompetensi diri. Baru-Baru ini aktif menulis buku Antologi tentang Kurikulum Merdeka cetakan Azkiya Publisher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

2 Mei 2023   04:04 Diperbarui: 2 Mei 2023   04:06 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical. (Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis)
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

 Maksud dari kutipan di atas menurut saya  adalah sebagai berikut:

Pendidikan adalah sebuah proses untuk membuat seseorang beretika atau bermoral (menggetahui perbedaan antara baik dan buruk). Quote ini memiliki arti bahwa pendidikan mengajarkan seseorang tentang nilai-nilai kebajikan yang kita peroleh dari tiap modul materi yang kita pelajari dan mengenal nilai-nilai destruktif (sebaliknya) agar kita dapat menghindari dan tidak melakukannya. Pada intinya, pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia dan bagaimana cara agar dapat memanusiakan manusia berlandaskan etika dan nilai-nilai kebajiakn universal yang diyakininya, sehingga misalnya dalam konteks pengambilan keputusan, seorang pemimpin tidak akan bimbang dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai, norma, dan hukum yang berlaku dengan penuh tanggungjawab dan denan mempertimbangkan kepentingan murid yang utama.

 

Setelah memaknai dua kalimat bijak di atas, berikut ini rangkuman kesimpulan pembelajaraan dan pemahaman saya (Koneksi Antarmateri) setelah mempelajari modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dan koneksinya dengan materi yang telah dipelajari dalam modul guru penggerak. Berikut uraiannya:

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan, seorang guru harus mampu menjadikan sekolah sebagai taman belajar sesunguhnya yang selalu memberikan kebahagiaan bagi murid. Agar mampu mencapai hal tersebut, seorang guru harus memiliki nilai dan peran sebagai guru penggerak yang terinternalisasi dan mendarah daging dalam dirinya, sehingga mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang memahami dan mampu menuntun kodrat murid dalam menemukan kemerdekaannya dalam belajar. 

Seorang pemimpin pembelajaran dituntut untuk mampu bertindak dan berfikir secara bijaksana, mampu menjadi tauladan, mampu membangun motivasi murid dalam belajar, dan memberikan dukungan untuk menimbulkan rasa aman dan nyaman di benak murid, bertanggungjawab, dan memikirkan setinggi-tingginya kepentingan murid dalam setiap keputusannya. Hal ini dapat dikaitkan dengan asas pendidikan Patrap Triloka yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara (M. Suwardi Suryaningrat) yang dikenal dengan semboyan:

 "Ing ngarso sung tuladha" artinya di depan memberi teladan, ,

"ing madya mangun karsa" artinya ditengah membangun motivasi/dorongan

"tut wuri handayani" artinya dibelakang memberi dukungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun