Mohon tunggu...
Muhammad HandzalahRidwan
Muhammad HandzalahRidwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi PSDKU Pangandaran, Universitas Padjadjaran

Saya suka membaca novel dan komik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Turis Berulah, Warga Pangandaran Resah

29 Desember 2023   19:09 Diperbarui: 29 Desember 2023   19:40 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minuman beralkohol memang diperbolehkan untuk diperjualbelikan di Pangandaran. Sehingga tidak ada ketentuan khusus yang melarangnya, akan tetapi dampak yang ditimbulkan dari minuman beralkohol ini yang dipermasalahkan oleh warga Pangandaran.

"Yah memang di Pangandaran itu minuman alkohol diperbolehkan, cuman yang jadi keresahan warga sekitar itu efek dari alkohonya gitu, si turis asing jadi mabuk-mabuk resek karena pengaruh alkohol," terang Dedi.

Tapi Dedi juga menambahkan kalau mereka sudah sadar dari pengaruh alkohol, mereka langsung meminta maaf kepada para warga yang terganggu akibat ulahnya. "Tapi kalau udah sadar sih minta maaf, orang bulenya minta maaf jadi enggak diperpanjang lagi masalahnya," tambah Dedi.

Selain itu, ada juga kasus dimana turis asing mengganggu adzan di Masjid Jami Al-Islam yang terletak di Pananjung, Pangandaran. Ulah turis asing ini tentu saja memicu kemarahan warga sekitar, karena ini berkaitan dengan agama yang merupakan isu sensitif. Kasus tersebut terjadi tujuh tahun yang lalu.

Namun kasus tersebut berakhir dengan damai diantara kedua belah pihak. Turis asing tersebut meminta maaf kepada warga dan permintaan maafnya pun diterima baik oleh warga sehingga kasus tersebut tidak diperpanjang lagi.

"Dulu pernah ada bule yang menggagu adzan di Masjid Al-Islam yang lokasinya emang deket dengan Pantai. Kejadiannya itu kalau nggak salah tujuh tahun yang lalu dan alasan si bule ini ngenganggu karena merasa risih sama suara adzan. Tapi yah alhamdulillah masalahnya berakhir damai," terang Dedi.

Kejadian-kejadian meresahkan tersebut sudah mulai berkurang, namun dulu hal tersebut seringkali terjadi. Mereka selalu keras kepala dengan tidak mau mendengarkan warga untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang.

Perilaku mereka yang ngeyel tersebut dikarenakan tidak adanya pengawasan dan pembimbingan dari tour guide. Sehingga untuk mengurangi perilaku tersebut, diadakan tour guide untuk turis asing.

Hal ini diperjelas oleh Dosep (18), pemuda Pangandaran yang tinggal didekat tempat wisata.

"Waktu itu turis-turis asing tidak pakai jasa tour guide, karena nggak ada tour guide membuat mereka jadi semena-mena kelakuannya. Dan hal ini membuat warga kesal," terang Dosep.

Kelakuan Turis Lokal Sama Saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun