Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memori Kanal Banjir Timur

7 Maret 2022   15:23 Diperbarui: 7 Maret 2022   15:25 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia yang di tempuh penuh harapan, suka cita dan cinta.

Adapun bila di tafsirkan tak ada yang bisa mengerti dan jalannya waktu tak ada yang dapat menduga.

Dan di dalam ketidaktahuan itu kita masih terus berbincang, berpelukkan di tepi kanal yang nyaman.

Lalu saat engkau membetulkan ikatan rambutmu diam-diam bulan naik ke ranting pohon sambil tersenyum girang.

Tak terasa malam semakin meninggi, angin dingin mendesir mengusir pulang sebelum berpamitan engkau bisikan kalimat ke telingaku, apakah dosa kalau kita berciuman?.

Handy Pranowo

07032022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun