Angin membawa harum keringat orang-orang yang pulang kerja.
Sepoi-sepoi membelai di antara ketiak, mereka terus bergerak sambil menyalin warna senja yang berarak.
Seketika senja melebarkan sayapnya, merah dan jingga.
Gerimis pelan-pelan turun membasahi wajah dan air mata.
Sejuta debu lenyap dan lumpuh di sergap air yang jatuh.
Di sejengkal jalan menuju pulang, pintu-pintu rumah menunggu di ketuk.
Lampu-lampu jalan mulai menyala, senja meredup di ujung semesta.
Kemacetan semakin luar biasa, rintik gerimis menyisa di ujung kabel listrik dan tiang lampu merah.
Anak-anak kembali datang dengan peci di kepala, layang-layangnya di taruh di teras rumah.
Begitu sederhana, begitu indahnya, senja yang turun di pinggiran kota Jakarta.
Handy Pranowo