Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Megathrust

18 Januari 2022   14:12 Diperbarui: 18 Januari 2022   14:18 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan pada akhirnya tiada yang tersisa kau temukan selain tangis kepedihan.

Sirene ambulan akan terus menyala di sepanjang jalan di antara reruntuhan dan tak akan lagi kita saling mengenal.

Wajah kita penuh dengan kepedihan tiada senyuman dan di kolom berita lebih banyak tayang korban bencana alam.

Aku membayangkannya seperti itu, ketakutan yang menyelinap ke dalam tidur.

Selagi kita asyik berselimut, diam-diam lempeng bumi bergerak dari patahan megathrust yang selama ini tidur ratusan tahun.

Handy Pranowo

18012022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun