Ketakutan kerap menyelinap di dalam mimpi sedang jiwa terasa berat berpisah di kemudian hari.
Bencana menunggu datang dari balik matahari, dari dalam kawah gunung yang diam menyendiri
dan di kedalaman lautan yang maha sunyi.
Lempeng bumi pelan-pelan bergerak mengabaikan dugaan pusat badan meteorologi.
Ia membuat air laut bergelombang tinggi bergerak jauh menuju ke pantai.
Orang-orang panik berlarian keluar, menuju jalan raya tanpa ingatan apa-apa selain menyelamatkan diri.
Radio dan televisi ramai berbunyi, mengatakan lempeng bumi yang bergerak bisa jadi berpontensi tsunami.
Tanah-tanah retak, gedung-gedung limbung mengeluarkan semua isinya, runtuh tak tersisa.
Dengan wajah yang bingung, kepanikan berhamburan, mitigasi seakan lupa di pelajari.