Pak Kasiman mengangguk, pelan-pelan lelaki tua itu mengangkat kembali perabotannya untuk di tumpangkan ke pundaknya.
Nafasnya agak berat namun jalan pulang cukup jauh terlewat.
Dengan langkah gontai menelusuri gang lelaki tua itu pun menghilang di tikungan.
***
Angin sore membawa burung-burung terbang menuju matahari yang sebentar lagi tenggelam.
Pak Kasiman mungkin telah jauh berjalan membawa segala tumpukan perabotan dan kenangan hidupnya.
Sedangkan wanita itu tengah mempersiapkan diri merayakan pesta kembang api di akhir tahun bersama payungnya yang ia sayangi.
Kita pun begitu akan sibuk dengan resolusi-resolusi, perhitungan-perhitungan, angka-angka keberuntungan, nasib baik ,nasib buruk, goretan tangan, shio-shio dan ramalan.
Laksana resep obat yang segera harus di tebus dan di telan.Â
Tak ada yang baru di tahun baru, tak ada apa-apa di sana selain belenggu sama seperti tahun sebelumnya.Â
Handy Pranowo
31122021