Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mayat Berenang

27 Desember 2021   03:00 Diperbarui: 27 Desember 2021   06:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya penyiar radio saja tidak hadir sebab sibuk memutar pesanan lagu dari para atensi. Kebetulan hari menjelang makan siang banyak penggemar ingin di manjakan lagu-lagu kesayangan.

Pak RT datang, pak RW datang, pak Lurah datang, pak Camat datang hanya pak Gubernur saja tidak datang beliau sibuk ngurus yang lain. 

Sibuk ngurus banjir, reklamasi, formula E, lubang resapan air dan juga pemilihan presiden yang sebentar lagi menjelang.

Tak terkecuali para pedagang pun mulai berdatangan, rapat sesuai barisan. Tukang es teh liang, tukang cilok, tukang balon, tukang buah, tukang batagor semua berjejer di pinggir jalan dekat kali besar yang kotor penuh sampah

Aji mumpung, sambil melihat mayat mencari untung. 

Warga dan sopir ojol membantu mengatur kendaraan yang melaju pelan. Dalam hati para pengendara bertanya, ada apa ramai-ramai.

Bagi-bagi uang tunaikah, sembako?. 

Jalan macet sejauh tiga kilo, ambulan susah lewat, telat datang, mayat di kali keburu tenggelam.

"ah gimana sih kalian, rumah sakit sudah menunggu aku untuk di autopsi kalian yang hidup malah sibuk selfie, selfie".

Handy Pranowo

27122021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun