Ada mayat di kali berenang menepi, tak tahu dari mana datangnya, tak tahu pula arah pulang.
Ia mencari kuburannya, apakah di lembah sungai ataukah di muara laut yang dangkal.
Ia ikut saja arus mengalir, mengalir, mengalir. Gelembung udara pecah di permukaan air.
Ia mencoba bernafas namun hidungnya penuh lumpur. Paru-parunya berjamur.
Tubuhnya mengembung perutnya masuk angin, masuk air. Di ratapi belatung dan cacing-cacing.
Di antara semak-semak pinggir kali seorang lelaki mengulurkan tali pancing. Mungkin betok, mungkin mujair yang penting hari ini bisa bawa hasil.
Mayat yang tadi berenang menarik-narik kailnya dengan bibirnya yang kering. Lelaki itu terkejut ia pun berteriak.
 "Dapat"
"Eh, m,m,m,m,m"