Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sambat

30 November 2021   16:42 Diperbarui: 30 November 2021   16:53 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Sambat/pixabay.com

Aku lihat anak istriku menangis dengan pakaian yang tak pernah aku lihat sebelumnya.

Lalu seseorang yang ku kenal sebagai penagih hutang masuk ke dalam rumahku, wanita itu juga ikut-ikutan menangis.

Setelah itu tak ada cahaya, aku tak melihat apa-apa lagi di sana.

Dan aku bertanya di dalam hati, ini di kuburankah atau di istana para iblis.

Sebab aku rasakan denyut nadiku tak lagi bergetar.

Tubuhku kaku dan dingin.

 

Handy Pranowo

30112021 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun