Langkahku berhenti lalu duduk bersimpuh dengan rokok kemenyan yang terus terbakar.
Â
"Dut surudut kuda lari ke tanah lapang.
"Rejeki di cari semoga datang".
"Dut surudut bocah tengik mandi di sungai".
"Badannya kotor kakinya korengan".
"Mbah dermawan dan tersohor ijinkan hamba minta keberkahan."
Tak lama berselang angin datang berputar-putar.
Menggertak ranting-ranting pohon yang kering.
Daun-daun lepas berterbangan.
Malam seakan ingin menerkam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!