Mohon tunggu...
Dannu W
Dannu W Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Natural Talent

Suka nulis, fotografi, bersepeda, kadang nongkrong sambil ngopi kalau gak ada ganti teh anget

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Punten" dan "Mangga" yang Sudah Terlupakan

24 Oktober 2012   14:50 Diperbarui: 29 September 2020   20:02 16851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, anggapan bahwa tidak perlunya mengucapkan punten-mangga. Padahal sudah disebutkan bahwa itu budaya asli Indonesia khususnya tatar Sunda yang mencerminkan derajat diri kita mengenai makna sebuah penghargaan.

Ketiga, sudah lunturnya rasa hormat antar sesama. Mungkin ini yang terjadi sekarang. Dulu, saya merasa malu ketika lewat di hadapan orang yang lebih tua tanpa mengucapkan punten.

Hingga sekarang, saya merasa malu jika tidak mengucapkan itu. Tapi sekarang, rasanya orang-orang sudah hampir meninggalkan punten-mangga.

Kita lihat untuk beberapa tahun mendatang, apakah punten-mangga masih akan digunakan bagi orang-orang tatar Sunda di sekitar hidupnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun