Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Judi Online Merupakan Bahaya Laten yang Serius di Indonesia

28 April 2024   09:19 Diperbarui: 28 April 2024   17:32 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Photo dan ilustrasi Depositphotos

Setelah diselidiki kenapa prajurit tersebut tidak mengirimkan pengahasilannya kepada keluarga ternyata karena tidak punya uang yang disebabkan kalah bertaruh judi online.

Hal yang paling parah karena sangat relevan untuk memenangkan peperangan adalah adanya praktik bahwa beberapa prajurit menjual alat perang agar mendapatkan uang karena kalah judi online.

Menurut berita ada prajurit yang menjual pesawat nirawak (drone) dan ada yang menjual teropong malam untuk menutup kekalahan karena judi online.

Ternyata praktik perjudian merupakan aktifitas lintas negara, lintas budaya dan nyaris universal tanpa memperdulikan geografis dan kondisi serta keadaan.

Dalam situasi peperanganpun prajurit juga melakukan aktifitas perjudian.

Malah beberapa pakar menilai bahwa keadaan stress di medan tempur merupakan kondisi yang mendorong untuk pelarian kepada kecanduan alkohol, narkoba bahkan kecanduan judi.

Judi Online Sedang Marak Di Indonesia

Berbeda dengan Ukraina, di Indonesia kegiatan perjudian tergolong haram dan tidak diperbolehkan dilakukan.

Beberapa negara, ada yang memberikan toleransi terbatas untuk praktik perjudian dilakukan dinegaranya.

Misalnya di Malaysia perjudian diperbolehkan, namun penjudi yang diperbolehkan hanya untuk orang asing bukan warga negara.

Khusus untuk warga negara Malaysia dilarang untuk ikut berjudi. Salah satu tempat judi kasino terkenal di Malaysia terletak di Genting Highland yang merupakan tempat wisata di Kuala Lumpur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun