Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Salah Satu Destinasi

6 Februari 2024   12:55 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:56 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriam tua yang ada di Benteng Fort De Kock (Dokpri)

Hari ini, Benteng Fort de Kock telah menjadi salah satu obyek wisata populer di Bukittinggi. Pengunjung dapat mengunjungi benteng ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarahnya dan menikmati pemandangan yang indah dari atas bukit di mana benteng ini berada.

Di sekitar benteng, terdapat beberapa meriam tua dan bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu dari masa lalu. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan Kota Bukittinggi dari ketinggian yang menakjubkan.

Meriam tua yang ada di Benteng Fort De Kock (Dokpri)
Meriam tua yang ada di Benteng Fort De Kock (Dokpri)


Benteng Fort de Kock merupakan tempat yang menarik bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah, arsitektur bersejarah, dan ingin memahami lebih dalam tentang masa lalu kolonial di Indonesia.

Apabila kita lanjutkan perjalanan dengan menyeberang melalui Jembatan Limpapeh, maka wisatawan dapat melanjutkan wisata dengan mengunjungi Kebun Binatang (Taman Marga Satwa). Didalam Taman Marga Satwa ini pengunjung selain disuguhi dengan aneka binatang pada umumnya, uniknya pada lokasi yang sama ada Rumah Gadang yang merupakan rumah adat suku Minang-Kabau.

Rumah Gadang adalah rumah adat yang berasal dari suku Minangkabau, yang merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah Sumatera Barat, Indonesia. Rumah Gadang merupakan ikonik dalam arsitektur tradisional Indonesia dan memiliki ciri khas yang sangat mencolok.

Rumah Gadang yang ada di dalam Taman Margasatwa dan Budaya Kinanti Bukittinggi (dokpri)
Rumah Gadang yang ada di dalam Taman Margasatwa dan Budaya Kinanti Bukittinggi (dokpri)

Arsitektur Rumah Gadang memiliki bentuk yang khas dengan atap yang melengkung ke atas di bagian depan dan belakang, dan berbentuk melengkung seperti tanduk kerbau.

 Atapnya terbuat dari ijuk atau rumbia dan terkadang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Rumah Gadang juga biasanya memiliki dinding yang terbuat dari kayu yang diukir dengan motif-motif tradisional.

Pada zaman dahulu Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga besar yang terdiri dari beberapa generasi. Strukturnya terdiri dari beberapa ruangan yang terbuka dengan tiang-tiang besar yang mendukung atapnya.

Rumah Gadang memiliki makna budaya yang kaya. Selain sebagai tempat tinggal, rumah ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya suku Minangkabau. Selain itu, Rumah Gadang juga melambangkan kekuatan wanita dalam masyarakat Minangkabau, karena kepemilikan dan pewarisan rumah diwariskan melalui jalur ibu (matriarchat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun