Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Salah Satu Destinasi

6 Februari 2024   12:55 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:56 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriam tua yang ada di Benteng Fort De Kock (Dokpri)

Jam Gadang.

Selain Ngarai Sianok dengan pemandangan alamnya yang memukau, tepat ditengah kota dapat kita temui Jam Gadang. Gadang dalam bahasa Minang berarti besar, jadi Jam Gadang adalah penunjuk waktu yang besar.

Jam Gadang di Bukittinggi (dokpri)
Jam Gadang di Bukittinggi (dokpri)

Jam Gadang adalah ikon terkenal dari kota Bukittinggi. Setiap wisatawan yang mengunjungi kota Bukittinggi dapat dipastikan akan berpose mengambil photo dengan latar belakang Jam Gadang

Jam Gadang merupakan jam menara yang terletak di pusat kota Bukittinggi, dan menjadi salah satu objek wisata yang paling terkenal.

Konon kabarnya jam Gadang dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda untuk Ratu Adilah, istri dari Sultan Muhammad Jamil Syaflullah yang berkuasa di Bukittinggi pada saat itu.

Adapun perancang Jam Gadang adalah  arsitek berkebangsaan  Belanda dan dibangun oleh tukang-tukang kayu Minangkabau. Jam ini awalnya dibangun dengan tujuan sebagai menara pengawas dan juga sebagai jam raksasa yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui waktu.

Arsitekturnya yang unik dengan perpaduan gaya arsitektur Minangkabau dan Eropa membuat Jam Gadang mempunyai kesan bagi yang mengunjunginya.  Bangunan ini memiliki atap bergaya Minangkabau dengan ornamen-ornamen khas, namun juga memiliki sentuhan arsitektur Eropa yang terlihat pada struktur bangunan dan jam raksasanya.

Selain sebagai landmark kota Bukittinggi, Jam Gadang masih berfungsi sebagai jam umum yang memberikan informasi waktu kepada masyarakat setempat. Uniknya angka-angka penunjuk waktu yang ada pada Jam Gadang khususnya angka penunjuk pukul 4 yang ditulis dalam angka Romawi tidak lazim. Penulisan 4 dalam angka Romawi ditulis sebagai IV, namun angka tersebut ditulis dengan IIII pada Jam Gadang .

Jam Gadang memiliki nilai sejarah yang penting bagi masyarakat setempat dan menjadi simbol kekuatan dan keberadaan kota Bukittinggi.

Salah satu keunikan Jam Gadang adalah dapat mengeluarkan sirene yang bisa berkumandang dan dapat didengar oleh seluruh penduduk kota. Sirene tersebut awalnya berfungsi sebagai tanda peringatan bahaya bagi penduduk semisal akan adanya kedatangan musuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun