Peristiwa perundungan terhadap calon dokter spesialis diduga telah lama berlangsung, terkuaknya masalah perundungan ini karena berdasarkan investigasi diam-diam yang dilakukan Kemenkes.
Malah jangan-jangan peristiwa buruk perundungan ini juga terjadi kepada peserta dokter umum.
Penulis tetap tidak habis pikir bahwa selama ini berita perundungan yang kita ketahui hanya terjadi di sekolah biasa, tetapi juga terjadi di lembaga pendidikan dokter dan rasanya tidak bisa diterima akal.
Menurut Inspektur Jenderal Kemenkes, didapat 91 aduan perundungan di kanal laporan Kemenkes terhitung sampai tanggal 15 Agustus 2023.
Sebanyak 44 perundungan terjadi di RS yang dikelola Kemenkes (Kompas, 18 Agustus 2023).
Dalam pemberitaan hanya disebutkan bahwa RS penyelenggara program diberi sanksi atas terjadinya perundungan. Tidak disebutkan siapa yang telah melakukan perundungan dan sanksinya berupa apa terhadap pelaku.
RS yang menerima sanksi juga sekedar mengambil sikap administratif dan normatif dengan mengatakan akan meningkatkan upaya pencegahan dengan patuh kepada aturan.
Penyebab Perundungan Di Dunia Pendidikan Kedokteran.
Apabila ditinjau secara norma sosial perundungan bisa terjadi karena beberapa keadaan.
Khusus perundungan yang terjadi dalam pendidikan dokter mungkin terjadi karena beberapa keadaan seperti persaingan yang ketat, tekanan akademik yang tinggi ditambah kurangnya pengawasan karena perundungan dilakukan seperti telah menjadi budaya.
Persaingan yang ketat dalam proses pendidikan dokter spesialis bisa menjadi penyebab perundungan karena adanya tekanan yang tinggi di antara para calon dokter spesialis untuk mencapai posisi terbaik.
Ketika persaingan menjadi sangat kompetitif, beberapa orang mungkin merasa terancam oleh kemampuan atau prestasi teman-teman sekelas mereka, sehingga mendorongnya melakukan hal-hal diluar norma (berbuat curang dengan menyuap seniornya)
Kompetisi dan persaingan yang ketat dan adanya niat berbuat tercela dari peserta akan menjadi lahan yang subur untuk terjadi perundungan oleh senior yang lebih berkuasa.