Salah satu yang menunjukkan bahwa masyarakat Jepang sangat patuh, teratur adalah dalam penggunaan escalator.
Secara umum, di Jepang, aturan penggunaan escalator cenderung berkaitan dengan sisi mana yang digunakan untuk berdiri dan sisi mana yang digunakan untuk berjalan/berlari. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan aliran lalu lintas di escalator, menghindari percecokan, dan memberikan akses yang lancar bagi para pengguna escalator.
Kalau kita sedang berwisata ke Jepang kita bisa menyaksikan dan merasakan secara langsung kualitas keteraturan dan disiplin tersebut. Tanpa ada pengumuman atau aturan tertulis setiap orang yang menggunakan escalator di Tokyo dan Yokohama yang berada disisi kiri patuh menggunakan peruntukkan bagi yang berdiri sedangkan yang terburu-buru mau cepat dapat berjalan atau berlari disisi sebelah kanan.
Kalau di Indonesia khususnya di stasiun-stasiun kereta di Jakarta, aturan itu tertulis dengan menyebutkan secara tegas bahwa bagi pengguna escalator yang berdiri, silakan diam di sisi kiri. Walaupun sudah tertulis dengan jelas tetap saja ada pengguna escalator di Indonesia tidak patuh. Entah tidak membaca aturannya atau memang bandel.
Anehnya lagi ketentuan penggunaan escalator di Jepang (tetap tidak tertulis) akan berbeda seandainya kita menggunakannya di kota lain seperti Osaka atau Kyoto. Di kota-kota tersebut, malah aturan yang berlaku sebaliknya, yaitu sisi sebelah kanan diperuntukkan bagi pengguna escalator yang berdiri sedangkan bagi pengguna yang terburu-buru dan mau cepat bisa berjalan atau berlari disisi sebelah kiri.
Hidup Dalam Ruang Sempit.
Gaya hidup masyarakat Jepang di kota-kota besar juga mencerminkan kecenderungan untuk hidup dalam ruang yang lebih kecil, seperti apartemen (apato) kecil.
Akan tetapi walaupun apatonya kecil dilengkapi dengan perlengkapan teknologi yang canggih, falilitas internet yang kuat dan cepat. Walaupun kamar mandinya dalam ukuran yang sempit, tapi dilengkapi dengan teknologi yang mumpuni, misalnya air yang dituang ke bathtub untuk berendam mandi dapat diatur suhunya stabil, tidak makin lama makin dingin.
Kamar mandi juga bisa berfungsi menjadi tempat mengeringkan baju yang telah dicuci pada musim dingin. Jadi pada musim dingin dimana baju tidak bisa dijemur diluar, diudara terbuka, baju digantung di kamar mandi, kemudian kamar mandi ditutup dan disetting dari luar untuk menjadi pemanas agar pakaian jadi kering.
Tombol-tombol instruksinya dengan sentuhan dan memberikan respons warning dengan suara (sayangnya hanya berbahasa Jepang).Â
Begitu juga toiletnya dinamakan washlet atau smart toilet yang pengaturannya rumit dan instruksinya hanya dalam bahasa Jepang. Kita hanya akan paham apabila mengerti lambang/icon yang ada.
Fungsi Pusat Pembelanjaan (Mall) Tidak Sekedar Tempat Berbelanja.
Konsep minimalis dan efisiensi sangat penting dalam mengatur ruang hidup di Jepang.