Ketika memasuki halte BKN2 naik penumpang baru seorang pemuda berbaju kotak-kotak merah. Sama seperti penulis tadi kelihatannya penumpang baru tersebut tidak men-tap kartu elektronik sebagaimana seharusnya.
Bus kembali melaju melewati gedung Asabri yang mengingatkan kepada kita bahwa beberapa tahun yang lalu terjadi penyelewengan dana besar-besaran berupa tindak pidana korupsi.
Komisaris PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro dituntut hukuman mati oleh jaksa karena merugikan keuangan negara Rp 22,788 triliun terkait dugaan korupsi pengelolaan dana dan investasi di  PT Asabri (Persero) sepanjang tahun 2012 sampai dengan 2019.
Sejejer dan bersebelahan dengan gedung Asabri, banyak loket dan perwakilan bus antar kota dan antar propinsi. Termasuk bus-bus yang menempuh rute Sumatera, terlihat diantaranya ada loket bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dan lain-lain.
Selanjutnya kita bisa melihat pemandangan yang bersih asri dan luas dari kantor Kodam Jaya. Kelihatan banget bahwa kantornya terawat secara rutin dan disiplin seperti militer. Kavling kantor yang sangat luas, bersih dan teratur dari Kodam Jaya sangat berbeda dengan loket-loket bus yang sempit dan semrawut tadi.
Akhirnya tanpa disadari bus berhenti di halte UKI. Posisi haltenya persis di depan Universitas Kristen Indonesia (UKI). Sudah gampang diduga penamaan halte karena adanya Universitas swasta yang cukup terkenal dari dulu di Jakarta. UKI menempati lahan yang luas juga seperti Kodam Jaya.
Lahan UKI yang luas selain tempat belajar bagi mahasiswa-mahasiswa dengan berbagai disiplin ilmu juga ditempati bersamaan dengan Rumah Sakit Umum (RSU) UKI yang juga melayani segala penyakit pasien.
Sejak awal berdirinya RSU UKI melayani semua lapisan masyarakat dengan menyiapkan kelas perawatan mulai kelas III sampai ruangan kelas Very Important Person (VIP) maupun VVIP. Namun RSU UKI sangat dikenal sebagai rumah sakit masyarakat kelas menengah dan sangat terkenal menangani pasien miskin bahkan orang terlantar yang bekerja sama dengan Dinas Sosial.
Ketika pintu bus terbuka di halte UKI, naiklah segerombolan orang, kira-kira kurang lebih ada 15 orang penumpang yang naik. Anehnya semua penumpang juga tidak men-tap sama sekali kartu elektronik ketika masuk ke bus.
Walaupun sekarang bus akhirnya dipenuhi penumpang, namun tetap nyaman karena tidak penuh sesak.
Keadaan bus rame penumpang hanya sementara. Kemudian bus melanjutkan perjalanan dan ketika bus berada di simpang Cawang kemudian mengambil jalan berbelok ke arah Jalan MT Haryono untuk menuju halte BNN (Badan Narkotika Nasional).