Dipinggir jalan kelihatan polisi sedang menilang pengemudi mobil pribadi yang melanggar aturan ganjil genap. Hal itu kelihatan dari nomor akhir plat mobilnya genap, padahal hari ini tanggal 7 Juni yang berarti ganjil.Â
Di Jakarta ada ketentuan bahwa menempuh ruas-ruas jalan tertentu dan pada jam tertentu hanya boleh dilewati oleh mobil yang plat nomornya sesuai dengan tanggal pada hari itu (ganjil atau genap).Â
Apabila melanggar, berarti menabrak ketentuan Pasal 287 ayat 1 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ). Setiap pelanggar diancam dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua bulan) atau denda paling banyak Rp 500.000,- (lima ratus rupiah).
Nampaknya tidak setiap pelanggar lalu lintas di simpang Cawang Jakarta dapat ditangani oleh petugas karena keterbatasan personil untuk mengcover area yang cukup luas.
Beberapa pengemudi motor yang nakal juga melanggar Pasal UU LLAJ yang sama, yaitu memotong jalan pintas menghindari kemacetan dengan cara melawan arah. Perbuatan beberapa pengemudi motor yang nekat ini luput dari perhatian petugas polisi.
Setibanya di halte Cawang UKI, bus berhenti sebentar memberikan peluang penumpang untuk naik atau turun, namun tidak ada satupun penumpang yang naik, sehingga penulis tetap jadi penumpang satu-satunya.
Berjejer di pinggir jalan sekitar halte Cawang UKI terlihat banyak warung-warung etnis Batak, Sumatera Utara. Ada yang menjual Mie Sop Medan, Pisang Goreng Brastagi, juga ada yang menawarkan minum kopi Tarutung dan makanan khas Sumatera Utara lainnya.
Sementara kemacetan mulai terurai, bus mulai berjalan lancar dan mulus, karena mungkin penulis penumpang satu-satunya sopir dan kernet kelihatan santai. Mereka asyik berbincang-bincang berdua di depan bus dan penulis duduk manis di bagian tengah bus menikmati perjalanan.Â
Tidak lama kemudian disebelah kanan di seberang jalan sebelum Cililitan kelihatan Gedung Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat. Rupanya disini tempat berputar arah (u turn) bus untuk kembali ke arah sebaliknya menuju halte BKN2.
Ketika melewati gedung Badan Kepegawaian Negara (BKN) terlihat banyak anak-anak muda berseragam baju putih sebagai atasan dengan kombinasi celana atau rok hitam sebagai bawahan.Â
Mereka nampak berjejer rapi di depan pagar gedung BKN. Nampaknya mereka sedang melamar pekerjaan sebagai Pegawai Negeri. Sebagian yang telah melewati pagar juga duduk rapi di bawah tenda yang sudah disediakan.