Padahal Ayah sudah tak sesibuk dulu, ia lebih banyak meluangkan waktu di rumah. Menemani Ibu yang lebih banyak diam.
Ayah juga tak lagi memajang foto-foto Kamal di ruang tengah. Di kamar tidur. Bahkan di selipan album foto. Mereka seperti tengah berusaha melupakan Kamal.Â
Aku menduga, kepergian Kamal meninggalkan penyesalan dan rasa bersalah yang begitu dalam. Entahlah.
Banyak hal yang tak kumengerti dari apa yang kulihat dari Ayah, Ibu, bahkan dari Kamal sendiri. Tetapi setidak-tidaknya, aku bersyukur pagi itu Kamal mengajakku bersembunyi di dalam kamar.Â
Mengunci pintu. Sampai kemudian Ayah dan Ibu menemukan kami terbaring berdua, menggenggam beling yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H