Mohon tunggu...
Handi Aditya
Handi Aditya Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Tertarik pada sains, psikologi dan sepak bola. Sesekali menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Fenomena "Vespalay" yang Tengil dan Imej Jelek Pengendara Vespa Karenanya

11 Juli 2020   11:35 Diperbarui: 11 Juli 2020   11:26 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngeliat fakta di lapangan yang kaya gini, saya ga heran sih kalo cepat atau lambat, Vespa modern bakal kehilangan peminat karena kelakuan para Vespalay. Ini persis kaya kasus Kawasaki Ninja yang pamornya turun gegara sinetron AJAL (Anak Jalanan) di RCTI beberapa tahun yang lalu.

Gegara sinetron AJAL, populasi Ninjalay meningkat. Motor Ninja wara-wiri di mana-mana. Ciri-cirinya gampang banget dikenali, cari aja yang spionnya ditekuk, knalpotnya diganti yang 'bobokan', trus spakbor belakang 'dicoak' biar keliatan 'Racing'. Konyol banget. Ngerasa keren, padahal jadi bahan ketawaan banyak orang. Bahkan sampai ke forum-forum komunitas di Internet. Kasian.

Fenomena Vespalay mestinya jadi perhatian dari bapak-bapak Polantas di jalan raya. Karena sering banget terjadi kecelakaan yang ditimbulkan spesies ini. Kalo bisa sih jangan cuma ditilang, disuruh bikin video klarifikasi minta maaf juga dong di media sosial, biar ada efek jera. Karena tipikal orang Indonesia kan gitu. Belom jera kalo jejak digitalnya belom dibikin abadi.

Terakhir, pesan saya buat para Vespalay. Semoga Bapak-Ibu, Mas-Mbak sekalian lekas sadar, bahwa kelakuan kalian itu merugikan banyak orang. Ga cuma kami, sesama pengguna jalan. Tapi juga rekan-rekan kalian, sesama pecinta Vespa. Termasuk kawan saya, Irfan.

Irfan jadi mulai agak males naik Vespa karena telanjur kena sterotip, kena stigma jelek, gegara kelakuan Vespalay. Dan apa yang dirasain Irfan, mungkin juga dirasain pemilik Vespa lain di luar sana. Jadi males, atau bahkan malu naik Vespanya sendiri. Akhirnya Vespanya didiemin di garasi, sendirian, kedinginan, kemudian keropos dimakan karat.

Persis kaya hati ini. Huft.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun