Mohon tunggu...
Handarbeni Hambegjani
Handarbeni Hambegjani Mohon Tunggu... -

press any key to continue ...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mungkinkah Benar? Ada yang lebih Pas Buat Jakarta : Kompilasi Berita Ekonomi Menjelang Pelantikan Presiden Indonesia

13 Oktober 2014   22:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin pak Wakil menteri keuangan yang mulai sewot ini, punya kalkulasi sendiri mengapa tiba tiba saja masalah KEuangan Indonesia harus diselesaikan dengan menyalahkan Program KB (baca : Keluarga Banyak)

Seperti  yang kita tahu, DepKeu yang di kepalai oleh seorang Menteri Keuangan plus Wakilnya, adalah Departemen di negara ini yang mengurusi Program Keluarga Banyak. Maksudnya, mengurusi Uang Indoneis ayang bertambah Banyak.

Anda pasti tahu kan. tahun 70 an uang 1 j uta mungki bisa buat beli Sepeda Motor. Tapi tahun sekarang, apa yang anda peroleh dengan uang 1 Juta? Ya anda tetap bisa beli Sepede, tapi tanpa Motor tetnutanya.

Sebagai pembanding, harga kambing Korban tahun ini, ambillah di range tengah seharga 2  jutaan. Dimana harga tersebut ternyata sesungguhnya tidak berubah selama 1400 tahun lebih. Di zaman Rasulullah SAW harga kambing pada kisaran 1 Dinar; maka satu Dinar (Dinar Resmi adalah 4.25 gr emas)  Maka Jika dihitug sekarang 4.25 x 500k/gram=2jutaan, sesungguhnya dinar tidak pernah berubah.

Tetapi apa yang erjadi dengan Rupiah? Itulah yang salah!. Uang Kita yang bangrut.. priceless semakin tidak ada harganya...

Dan ini sebenarnya tugas Wamenkeu.

Manusia (seharusnya) tetap Berharga sampai kapanpun, jadi jangan melamun dan menyalah nyalahkan hal hal lain sebagai akibat permasalah sejati keterjajahan Indonesia ini dari Duit USD, yang mungkin wamenkeu sedang mau sembunyi dan petak umpet dengan teman teman SD nya..

Indonesia kalao Nyetak uang juga izin USD, sedangkan USD kalo nyetak uang izin siapa ye he he heh..;; Ternyata yang salah.. Indonesia tidak menerusnkan Program KB *tepok jidat dah..

Konon juga Keterjajahan Indonesia dari pengaruh Aseng Asing yang mengeruk kekayaan Indonesia, seingga kekayaan yang keluar dari Bumi Ibu Pertiwi (semoga bukan wanita palsu) tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh oleh Depkeu. Jadi Deh sewotnya di alihkan ke Urusan Keluarga Banyak.

Saya sih dalam hati bertanya tanay,, kenapa Tidak juga ada statemen bagaimana Keluarga banyak ini di Potensikan supaya tidak usah di Ekspor ke Korea, alias tetap  Indonesia tapi diberikan Gaji 15-25 Juta.

Sepertinya sih.. memegang erat filsfat Indonesia : Kalau Bisa di persulit kenapa di Permudah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun