Mohon tunggu...
Hanom Bashari
Hanom Bashari Mohon Tunggu... Freelancer - wallacean traveler

Peminat dan penikmat perjalanan, alam, dan ceritanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berpergian dengan Kruk, Apakah Memungkinkan di Indonesia? [Bagian Pertama]

21 Januari 2025   19:54 Diperbarui: 24 Januari 2025   08:49 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kruk (Sumber: Pexels/Anna Shvets)

Selanjutnya, saya mendapatkan pelayanan cukup bagus. Setelah berpamitan dan berterima kasih kepada kawan saya yang mengantar, petugas segera menyediakan kursi roda untuk saya.

Proses masuk ke ruang tunggu cukup lancar, lapor ke bagian kesehatan, kemudian menunggu untuk boarding. Semua mendapatkan bantuan kemudahan oleh para petugas.

Boarding dibantu oleh petugas dan prioritas masuk pertama ke dalam pesawat. Keadaan saya sebenarnya bisa berdiri memakai satu kaki sehingga saya sesungguhnya bisa saja dengan mudah masuk dan duduk di kursi dekat jendela. Namun karena saya tidak menginformasikan kepada petugas check-in tadi, saya terima saja ditempatkan di kursi lorong.

Nah, keadaan ini ternyata merepotkan, baik bagi saya, juga bagi dua penumpang yang duduk di sebelah saya. Saat mereka hendak duduk, saya bagaimanapun harus mengangkat sandaran tangan kemudian memutar posisi duduk saya agar mereka bisa masuk. Begitu pun saat mereka keluar. Saya merasa kasihan juga sama penumpang sebelah saya. Mungkin mereka menahan untuk tidak ke toilet selama penerbangan hampir tiga jam ini, karena melihat kondisi saya tersebut.

Singkat waktu, pesawat mendarat dan penumpang siap-siap keluar. Di sinilah kerepotan terjadi lagi. Saya harus berusaha menghentikan laju para penumpang yang duduk di belakang saya, agar memberikan kesempatan kepada penumpang di sebelah saya untuk keluar dari tempat duduk mereka, menuju lorong pesawat. Dan, kita semua tidak tahu kenapa orang selalu merasa tergesa-gesa ketika mau keluar dari pesawat.

Saya tentu menunggu seluruh penumpang turun, kemudian meminta bantuan pramugari membawakan kursi roda. Alhamdulillah, kursi roda segera datang, petugas darat pesawat sigap membawakan bagasi kabin saya, mendorong kursi roda, mengajak mengobrol, mengambilkan bagasi di conveyor, hingga bertemu dengan saudara saya yang menjemput. Mereka bahkan tetap mengantarkan sampai ke parkiran. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu saya selama perjalanan di pesawat ini.

Setelahnya, ketika saya sudah di rumah kembali di Bogor, tidak lama saya harus segera beraktivitas. Berbagai kegiatan ini bagi saya cukup menantang dan menarik. Baik ketika kontrol kembali ke rumah sakit, ke tempat kerja, dari Bogor ke Jakarta naik KRL, ke gedung pertemuan, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. InsyaAllah akan diceritakan di bagian berikutnya. *

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun