"Setelah 15-an menit tadi pesawat lepas landas, tiba-tiba salah satu baling-baling mati," terangnya.
"Terus?" Tanya kami penasaran.
"Kami semua di pesawat panik, seakan-akan kami sudah mau jatuh ke lautan. Akhirnya pilot mengatakan bahwa kami harus kembali ke Saumlaki, karena perjalanan ke Ambon masih lebih jauh daripada ke Saumlaki."
"Syukurlah semua selamat," ungkap kami.
Satu persatu mobil jemputan penumpang lain datang. Mobil sewaan kami untungnya masih ada. Kami kembali ke rumah teman saya itu. Mendengar rinci cerita keriuhan penumpang di dalam pesawat tadi.
Pesawat pengganti datang besok untuk membawa penumpang hari ini. Esoknya, kami antar kembali teman tadi. Kami lihat pesawat yang mati satu mesin itu masih terparkir.
Kemudian pesawat dipindahkan, tapi dengan cara didorong ramai-ramai. Kemudian, beberapa petugas berada di dekat pesawat, sebagian ada yang naik di atas sayap pesawat, tempat mesin berada. Membuka suatu penutup di atas sayap.
Pikiran iseng kami muncul. Ayo kita foto. Masa pesawat diperbaiki seperti di bengkel mobil saja.Â
Saya bergerak pelan membawa kamera digital andalan kami. Sedikit mendekat ke arah pesawat rusak itu, untuk mendapatkan posisi mengambil gambar terbaik. Namun tiba-tiba..
"Hei, mau ke mana?" Bentak seseorang yang sepertinya tentara, karena area ini juga adalah pangkalan udara Angkatan Laut.
"Cuma mau liat-liat saja Pak," terang saya.