Mohon tunggu...
Hanom Bashari
Hanom Bashari Mohon Tunggu... Freelancer - wallacean traveler

Peminat dan penikmat perjalanan, alam, dan ceritanya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pindah Antar-Kapal di Tengah Laut: Antara Ketegangan dan Kesigapan

4 September 2021   18:16 Diperbarui: 4 September 2021   18:19 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahu kecil dari desa mengantar penumpang menuju kapal yang lebih besar, di pesisir Halmahera. (@Hanom Bashari)

Proses transfer manusia dan barang dari kapal besar ke perahu kecil maupun sebaliknya merupakan hal yang biasa dalam transportasi di banyak tempat di daerah kepulauan di Indonesia, seperti Halmahera ini. Namun satu kali saya pernah mengalami perpindahan kapal di tengah laut seperti ini untuk evakuasi.

Masih di Maluku Utara, transportasi paling umum yang digunakan masyarakat Ternate untuk pergi antar pulau, baik ke Tidore maupun beberapa tempat di Halmahera adalah menggunakan jasa angkutan speedboat.  Speedboat penumpang sudah menjadi seperti angkot. Mangkal di pelabuhan, menunggu giliran, penumpang penuh, cabut. Tapi tentu tidak pakai ngetem di tengah jalan.

Sofifi adalah ibukota Provinsi Maluku Utara dan secara teknis Pemerintah Provinsi telah mulai beroperasi penuh sejak 2010 di ibu kota baru mereka tersebut. Namun Ternate adalah kota dan pusat perekonomian paling maju di provinsi ini. Sehingga tak heran, mobilitas masyarakat dari Halmahera khususnya Sofifi ke Ternate sangat tinggi setiap hari. Memang ada juga sarana kapal ferry, namun tentu sangat terbatas dari segi frekuensi dan kecepatan mobilisasi.

Jarak antara Ternate dan Sofifi hampir 20 kilometer yang biasanya dapat ditempuh oleh speedboat sekitar 45 menit. Satu buah speedboat biasanya dilengkapi dengan mesin motor penggerak 40 PK dua buah. Kapasitas satu speedboat umumnya hanya untuk 10 penumpang.

Suasana salah satu pelabuhan speedboat di Kota Ternate. Speedboat tertib antri penumpang dalam suasana mendung dan angin yang tidak mendukung. (@Hanom Bashari) 
Suasana salah satu pelabuhan speedboat di Kota Ternate. Speedboat tertib antri penumpang dalam suasana mendung dan angin yang tidak mendukung. (@Hanom Bashari) 

Walaupun antara Pulau Ternate dan Pulau Halmahera hanya berupa selat, namun pada musim-musim tertentu, perjalanan Ternate -- Sofifi ini terasa berat karena gelombang dan angin kencang sering terjadi. Sehingga walaupun jarang, beberapa kecelakaan speedboat terbalik, pernah terjadi.

Ketika perjalanan laut seperti ini, hal yang paling dikhawatirkan oleh saya (dan mungkin oleh penumpang lainnya juga) adalah mati mesin di tengah perjalanan dan tidak dapat diperbaiki cepat. Jika ini terjadi sebenarnya tidak perlu terlalu panik juga, bantuan akan segera datang. Sinyal handphone masih terjangkau di tengah laut dan jalur tersebut merupakan jalur tetap dan sibuk. Sehingga mungkin tak lebih dari 15 menit, akan ada speedboat lain yang lewat.

Kejadian seperti ini akhirnya saya alami juga. Saya bersama anak dan istri saat itu dari Sofifi akan menuju Ternate. Tak berapa lama setelah speedboat melaju, satu mesin penggerak mati. Operator speedboat segera mencoba mengotak-atik mesin yang mati tadi. Kapal tetap melaju walaupun lambat karena masih ada satu mesin lagi yang berfungsi.

Nahasnya, tidak berapa lama, mesin yang satunya mati juga. Ya, tentu kami semua penumpang di kapal mengomel, kenapa tidak diperiksa mesin baik-baik sebelumnya.  Kami hanya tinggal berdoa semoga mesin kapal, minimal salah satunya, bisa hidup kembali.

Apa daya, setelah lebih dari sepuluh menit, mesin kapal tak kunjung baik. Satu speedboat terlihat melewati kami, namun masalah ini dianggap masih biasa dan dapat diperbaiki. Akhirnya operator menelpon, mungkin koleganya, untuk segera menjemput mereka. Kami pun sedikit lega, walaupun mungkin itu masih sekitar 15 menit lagi.

Kapal yang tidak berjalan di tengah laut sesungguhnya sangat tidak enak, apalagi sebuah kapal kecil seperti speedboat penumpang ini. Kapal tanpa daya menerima semua hantaman gelombang, kanan kiri depan belakang. Kapal oleng terombang ambing begini yang bikin perut lebih cepat mual. Untung lah saat itu gelombang tidak besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun