Mohon tunggu...
Hana Moniharapon
Hana Moniharapon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda dan saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Perjuangan Nenek Papalele untuk Sesuap Nasi

20 Desember 2021   07:25 Diperbarui: 20 Desember 2021   07:36 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya merasa kesusahan dan sengsara, ditambah lokasi rumah saya yang sangat jauh. Kalau pulang dengan tangan hampa, terpaksa saya harus berjalan kaki sampai ke rumah saya," ungkap keluh ibu Martha.

Kalau ada uang lebih baru dirinya bisa naik becak atau angkutan umum untuk pulang kerumah. Jika tidak, jalan kaki menjadi pilihan terakhirnya untuk pulang ke rumah.

Hal ini dibenarkan oleh Rossa yang sering melihat nenek Martha didepan toko jualan ibunya Indo Jaya, di sekitar jalan Jan Paays, Kota Ambon.

"Sekitar jam setengah 8 pagi nenek Martha sering mampir didepan toko ibu saya untuk berjualan," ujar Rossa pada Minggu (12/12/2021).

Rossa menyatakan, dirinya melihat nenek Martha begitu rajin dan sangat semangat untuk bekerja. Walaupun barang dagangan jarang dibeli oleh orang yang berlalu-lalang didepan toko ibunya.

Dunia Semakin Maju, Kesulitan Semakin Dirasakan.

"Pagi hingga siang sekitar jm setengah 11 nenek Martha berjualan didepan toko, setelah itu lanjut Papalele di kota. Sore nenek Martha kembali lagi ke toko untuk menitipkan dagangannya," ujar Rossa.

Saat ini, banyak orang lebih menyukai makanan yang tampilannya menarik dan tentunya enak rasanya, terkhususnya anak-anak muda.

"Apa boleh dibuat? Makanan yang dijual nenek Martha pun untuk zaman sekarang hanya sedikit orang yang menyukainya, mungkin kalau ada pun pasti orang tua bukan anak muda" ungkap Rossa.

Martha Hutubessy bersama dagangannya. Sumber: dokumentasi Hana Setian Moniharapon
Martha Hutubessy bersama dagangannya. Sumber: dokumentasi Hana Setian Moniharapon

Rossa menyatakan, bukan ingin merendahkan jualannya nenek Martha tapi zaman ini banyak penjual atau pengusaha yang mengkreasikan jualannya.

Walaupun apa yang dijual oleh nenek Martha sama seperti yang dijual oleh mereka. Tapi, yang tampilannya menariklah yang akan dibeli oleh orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun