6. Sarana Mencari Nafkah
Masyarakat yang melek digital khususnya orang tua, dapat memanfaatkan kondisi apapun melalui sarana digital seperti, pemasaran dan jual beli dalam jaringan.Â
Tantangan Literasi DigitalÂ
Dalam menjalankan program literasi secara digital, pemerintah harus menghadapi berbagai tantangan.Â
Tentu saja berbagai tantangan ini sudah mulai memudar seiring berjalannya waktu. Namun, minimnya kesadaran dari masyarakat bisa berdampak negatif bagi program literasi ini. Maka dari itu, tak ada salahnya untuk mengetahui berbagai tantangan literasi dalam bentuk digital.
1. Banyaknya Arus InformasiÂ
Seiring berkembangnya zaman, informasi menjadi mudah diakses. Namun, ternyata banyaknya arus informasi malah menjadi tantangan tersendiri bagi program literasi secara digital ini. Arus informasi yang padat menandakan bahwa masyarakat terlalu banyak menerima informasi pada waktu yang bersamaan.
Padahal, literasi sendiri memiliki makna mencari, memilah, dan memahami suatu informasi yang tepat. Saking banyaknya arus informasi, masyarakat cenderung melupakan poin kedua, yakni memilah. Apalagi, di kalangan orang tua.Â
Informasi digital bisa berasal dari mana saja, mulai dari berita, Facebook, atau bahkan grup WhatsApp. Umumnya, informasi tersebut diteruskan berulang kali, sehingga tidak ada yang meneliti kebenarannya. Jadi, bisa saja informasi yang dibagikan atau diterima bersifat bohong atau hoax.
2. Konten Negatif
Program literasi ini diikuti oleh seluruh kalangan masyarakat dari berbagai usia. Namun, maraknya konten negatif dapat menjadi hambatan bagi program literasi secara digital. Apalagi, orang tua tidak dapat mengawasi anak selama 24 jam penuh.