Dalam kegiatan ini anak-anak melakukan kegiatan tentunya dibantu dan didampingi oleh guru yang memungkinkan anak untuk melakukan tugas-tugasnya yang kompleks seperti mencampur bahan dan memproses makanan yang mungkin sulit dilakukan tanpa bantuan dan dipastikan aman.
Selain itu anak-anak juga tidak hanya belajar melalui instruksi langsung, namun dengan mengamati dan meniru orang lain (teman sebaya dan guru) bahkan boleh didampingi orang tua dengan cara mengamati bagaimana guru, teman, orang tuanya menyiapkan bahan, memilah & memilih buah Calingcing, mencampur bahan-bahan, durasi memasaknya hingga pengemasan dan menyajikan produk.
Hal ini membantu anak-anak mengenal makanan sehat, makanan tradisional hasil karyanya dan mengenalkan budaya lokal atau 'Multicultural Education' yang mengharuskan pendidikan untuk mencakup pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman budaya lokal/daerah walau bentuknya berupa inovasi pendidikan sebagai pengalaman memperkuat identitas budaya sejak usia dini.
Tahapan Pembuatan Sircing & Macing berproses hingga 3-7 hari dengan tujuan pembelajaran yaitu anak mampu mengembangkan pemahaman tentang manfaat makanan dan minuman sehat, proses pembuatan, teknik pengeringan & pengemasan, dan pelestarian budaya lokal.
Cara pembuatan Sircing & Macing melalui pendekatan desain pembelajaran berbasis Pancaniti dalam projek TdBA yaitu diantaranya sebagai berikut :
 1. Niti Harti (Menggali makna)
Membantu anak memahami makna tujuan dari kegiatan yang akan mereka lakukan.
Guru memperkenalkan anak pentingnya makanan dan minuman sehat melalui pertanyaan pemantik, melibatkan mereka dalam proses pembuatan makanan & minuman berbasis alami yang mudah di temukan disekitar mereka melalui observasi & eksplorasi.Â
Guru menjelaskan melalui kegiatan ini anak akan belajar mengenal bahan makanan sehat, mengolahnya dengan cara yang baik, dan memahami manfaatnya bagi kesehatan tubuh (dapat melalui tepuk & nyanyian).
2. Niti Surti (Pemahaman)