Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Ekologi dan Siswa Berprestasi di Sepanjang Jalan Kota Purwakarta

19 Februari 2021   15:28 Diperbarui: 20 Februari 2021   01:09 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Siswa Berprestasi di sepanjang jalan Kota Purwakarta (dokpri)

" Tatanen di Bale Atikan bukan hanya sekedar menyuruh siswa untuk belajar bertani, melainkan belajar menghargai, merawat, memanfaatkan dan menjaga alam/harmoni seisi bumi" ( Dr. H. Purwanto M.Pd)

Pendidikan salah satu amanat bangsa yang keutamaannya adalah mencetak generasi yang unggul dan berprestasi.

Selain itu juga menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap hak dan kewajiban sebagai manusia terpelajar di muka bumi.

Tidak dipungkiri bahwa kemajuan sektor pendidikan bukan hanya di lihat dari segi nominal angka sebagai kelulusannya.

Jauh sebelum hari ini, citra pendidikan hanya dapat diukur melalui nilai sebuah angka dan sejauh mana dapat menyelesaikan soal dan tugas ulangan dan ujian nasional.

Purwakarta telah menggebrak itu semua dengan konsep pendidikan ekologi, bagi setiap pengembangan kurikulum yang memadai dan sesuai dengan budaya kearifan lokal.

Apa itu Pendidikan Ekologi?

Pendidikan Ekologi sangat penting demi keberlangsungan habitat manusia dan sekitarnya di dunia.

Merupakan ilmu dasar tentang mempelajari interaksi makhluk hidup satu dengan yang lainnya juga dengan lingkungan sekitarnya (Wikipedia).

Ekologi merupakan cabang dari ilmu biologi dan didalamnya terdapat komponen biotik (hidup) abiotik ( takhidup) yang terbentuk dari interaksi dan kesatuan antarkomponen ekosistem dan saling berhubungan.

Fungsi dan Tujuan Ilmu Ekologi

Ernst Haeckel, bapak pencetus kata Ekologi 'oekologie' dari bahasa Yunani pada tahun 1866 yang bersifat organik dan anorganik.

Ekologi mencakup keanekaragaman hayati dan hirearki, jumlah organisme, jaring-jaring makanan, dan proses lainnya dengan topik yang lebih luas.

Peran dan fungsi serta tujuan pendidikan ekologi adalah :

  • Menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, penghijauan, erosi, banjir, hewan-hewan langka, buah-buahan langka, pencemaran lingkungan dan lainnya.
  • Mempertanyakan , menyelidiki, dan Memahami alam secara mendasar.
  • Memberitahukan keberadaan makhluk hidup dan kebutuhannya.
  • Habitat makhluk hidup.
  • Cara makhluk hidup dapat hidup bersama, bertahan dan beradaptasi dengan spesies lain dengan berbagai macam perubahannya.

Foto : Siswa berprestasi di kanan kiri tiang jalan sepanjang kota Purwakarta dibawah jajaran lampion (dokpri)
Foto : Siswa berprestasi di kanan kiri tiang jalan sepanjang kota Purwakarta dibawah jajaran lampion (dokpri)
Pendidikan Ekologi dan Siswa Berprestasi di Sepanjang Jalan Kota Purwakarta

Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti dan menyimak pelatihan Tatanen di Bale Atikan di sanggar 'Hibo' yang sekarang berubah nama menjadi bale 'Pancaniti' 

Berbincang singkat walau hanya melalui chat pribadi mengenai program dan kinerja serta penanaman nilai luhur akan kelestarian alam dan lingkungan di dunia pendidikan khususnya di Purwakarta.

Sudah sejak lama anak saya juga memperhatikan tulisan-tulisan di pinggir jalan disekitar kota Purwakarta.

Sejak anak sekolah PAUD lanjut ke jenjang SD jiwa penasarannya akan tulisan-tulisan di depan mata mulai muncul.

Satu-persatu dibacanya dengan banyak pertanyaan, namun sekali lagi saat itu saya belum 'ngeuh' (Bahasa Sunda : Sadar).

Tibalah saatnya saya mengetahui maksud dan tujuan para siswa dipajang dalam sebuah tiang dan diabadikan disepanjang jalan kota Purwakarta.

Jika berkunjung ke kota Purwakarta dari arah Sadang, mulai dari jalan Baru hingga depan pasar jumat atau jalan Veteran Kota Purwakarta terdapat nama-nama siswa berprestasi.

Terdapat sekitar 100-200 tiang disepanjang jalan tersebut yang dipasang dengan foto dan gambar siswa berprestasi dengan tema Tatanen di Bale Atikan.

Juga dengan pesan-pesan pendidikan ekologi, tiga diantaranya : 

  1. Cikal Nauvaldi S (SMPN 5 Purwakarta) "Berguru Pada Bumi"
  2. Feliya Apriliansyah (SMPN 1 Maniis) "Makan Apa Yang Kita Tanam"
  3. Ririn Ariyani (SMPN 3 Tegal Waru) "Bakti Ka Alam"

Itulah beberapa pesan moral alam atau pesan pendidikan yang tersirat disepanjang jalan kota atau kabupaten Purwakarta.

Terdapat foto / gambar dari mulai jenjang SD, SMP, dan SMA semuanya mengandung makna dan merupakan reward yang diraih dari pelaksanaan implementasi program Tatanen di Bale Atikan.

Pendekatan Pendidikan Ekologi melalui Permakultur

Di Purwakarta khusunya pelopor pendidikan yaitu Bapak Dr. H. Purwanto M.Pd telah menggaungkan program tatanen ini sejak beberapa tahun kebelakang.

Dengan menerapkan konsep Permakultur yang bukan hanya sekedar bertani, bukan sekedar berkebun, bukan sekedar panen, bukan pula menjadikan peserta didik sebagai petani.

Melainkan menciptakan ketahanan, kemandirian, kedaulatan diri terhadap alam secara utuh, juga memperkuat karakter dan menjadi solusi dalam mengatasi pencemaran serta kerusakan lingkungan dan alam.

Dibuat secara sederhana dengan design dan proses yang step by step, melalui analisa lingkungan sekitar dan menentukan tahapan SADAR ( Survey, Analisis, Desain, dan Rencana aksi).

Proses analisis ini sangat penting dalam menentukan jenis lokasi, jejak ekologis, hingga tanaman yang akan ditanam, dan menentukan fungsi dari tanaman tersebut.

"Makanlah apa yang kita tanam, tanamlah apa yang kita makan" merupakan jargon yang kian hari memberikan kekuatan bagi setiap sekolah yang akan memulai proses pendidikan ekologi melalui tatanen di bale atikan dengan pendekatan Permakultur.

Penulis saat mengikuti pelatihan tatanen di bale atikan (dokpri)
Penulis saat mengikuti pelatihan tatanen di bale atikan (dokpri)
Apa itu Permakultur?

Permakultur merupakan cabang dari desain ekologis, desain lingkungan sehingga melahirkan teknik desain ekologis yang baik dan benar berdasarkan ekosistem alam (Wikipedia).

Permakultur bertujuan : 

  • Peduli manusia agar mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk hidup
  • Mengembalikan surplus pertanian ke sistem awal termasuk limbah pertanian dan daur ulangnya.
  • Peduli bumi karena tanpa bumi yang sehat manusia tidak akan sejahtera.

Semoga upaya-upaya yang dilakukan segenap jajaran dari Pemerintahan Kabupaten/Kota Purwakarta dengan penguatan Pendidikan Karakter melalui Tatanen di Bale Atikan tetap terlaksana.

Semoga apa yang di cita-citakan leluhur kita dengan menjaga alam dan kelestariannya (menanam, memetik, memanfaatkan, menjaga & merawat bumi) dapat diteruskan karena itu semua adalah tanggungjawab bersama.

Semoga Purwakarta menjadi percontohan karena masuk dalam salah satu lima besar dinas pendidikan berprestasi secara nasional.

Sehingga tidak hanya dapat mengharumkan Pendidikan Ekologi di Purwakarta saja tetapi menjadi Harmoni Seisi Bumi.

Harmoni seisi bumi maksudnya melalui Permakultur berupaya untuk menyelamatkan bumi, merawat bumi, menghargai bumi, dan berguru pada bumi dan isinya.

Biarkan hewan tanah menyuburkan tanahnya dengan tidak menggunakan pupuk kimia, biarkan ulat di dedaunan bermetamorfosis agar kupu-kupu berterbangan indah dimana-mana.

Biarkan alam mengolah tanah sesuai dengan fitrah dan kodratnya, walaupun butuh waktu untuk berproses, perlu waktu yang tidak sedikit, perlahan tapi pasti, hasilnya akan dirasakan oleh anak cucu kita 10-15 tahun di generasi yang akan datang.

Bagaimana menurut pembaca?

Salam 

Hana Marita Sofianti 

Purwakarta, 19 Februari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun