Ernst Haeckel, bapak pencetus kata Ekologi 'oekologie' dari bahasa Yunani pada tahun 1866 yang bersifat organik dan anorganik.
Ekologi mencakup keanekaragaman hayati dan hirearki, jumlah organisme, jaring-jaring makanan, dan proses lainnya dengan topik yang lebih luas.
Peran dan fungsi serta tujuan pendidikan ekologi adalah :
- Menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, penghijauan, erosi, banjir, hewan-hewan langka, buah-buahan langka, pencemaran lingkungan dan lainnya.
- Mempertanyakan , menyelidiki, dan Memahami alam secara mendasar.
- Memberitahukan keberadaan makhluk hidup dan kebutuhannya.
- Habitat makhluk hidup.
- Cara makhluk hidup dapat hidup bersama, bertahan dan beradaptasi dengan spesies lain dengan berbagai macam perubahannya.
Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti dan menyimak pelatihan Tatanen di Bale Atikan di sanggar 'Hibo' yang sekarang berubah nama menjadi bale 'Pancaniti'Â
Berbincang singkat walau hanya melalui chat pribadi mengenai program dan kinerja serta penanaman nilai luhur akan kelestarian alam dan lingkungan di dunia pendidikan khususnya di Purwakarta.
Sudah sejak lama anak saya juga memperhatikan tulisan-tulisan di pinggir jalan disekitar kota Purwakarta.
Sejak anak sekolah PAUD lanjut ke jenjang SD jiwa penasarannya akan tulisan-tulisan di depan mata mulai muncul.
Satu-persatu dibacanya dengan banyak pertanyaan, namun sekali lagi saat itu saya belum 'ngeuh' (Bahasa Sunda : Sadar).
Tibalah saatnya saya mengetahui maksud dan tujuan para siswa dipajang dalam sebuah tiang dan diabadikan disepanjang jalan kota Purwakarta.
Jika berkunjung ke kota Purwakarta dari arah Sadang, mulai dari jalan Baru hingga depan pasar jumat atau jalan Veteran Kota Purwakarta terdapat nama-nama siswa berprestasi.