Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Keberhasilan Pemerintah dalam Revitalisasi Sungai Citarum

14 November 2020   23:22 Diperbarui: 14 November 2020   23:29 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok TNI di Sungai Citarum yang sudah bersih (Sumber Foto : Screenshoot Video Satgas Citarum Harum, Diskominfo & Pemprov Jabar)


"Citarum atau Ci Tarum adalah sungai terbesar dan terpanjang di Provinsi Jawa Barat" (wikipedia)

Bumi, Alam dan seluruh isinya diciptakan Tuhan adalah untuk kesejahteraan dan kebutuhan seluruh manusia dimuka bumi.

Juga sebagai titipan agar terus di jaga dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Mencintainya merupakan wujud nyata sebagai makhluk yang beriman dan bukti dari keyakinan cinta alam dan terhadap setiap komponennya.

Bahwa itu semua juga merupakan titipan nenek moyang yang harus dilestarikan untuk keberlangsungan hidup manusia di kemudian hari.

Terbayang saat saya masih kecil dimana setiap anak merasakan bermain bebas di alam dan berenang bebas di sungai. Hayoo siapa yang sama?! 

Aliran sungai yang masih bersih dan kapasitas air yang banyak membuat segala kenangan masa kecil kita sangat bahagia.

Berbicara masalah sungai, sebagai warga Kabupaten Purwakarta yang termasuk kedalam 10 Kabupaten dalam DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum saya begitu antusias mengetahui perubahan yang terjadi selama kurun waktu 2 tahun kebelakang. 

Foto Screenshoot Sungai Citarum Sebelumnya 2018 (Sumber Satgas Citarum Harum Pemprov Jabar)
Foto Screenshoot Sungai Citarum Sebelumnya 2018 (Sumber Satgas Citarum Harum Pemprov Jabar)
Sungai Citarum Sebelumnya, Tahun 2018

Konon, nama Citarum diambil dari nama tanaman tarum yang terletak disekitar area sungai, dan merupakan salah satu sungai terpanjang dan terbesar dari 44 sungai yang ada.

Kabar mengejutkan dari sungai yang didalamnya terdapat ikan tawes dan gabus ini yaitu karena saya baru mengetahuinya justru setelah DAS Citarum yang mengalami perubahan yang signifikan saat ini.

Bentuk keberhasilan pemerintah adalah setelah mengetahui bagaimana sungai Citarum sebelumnya dan bagaimana perubahan selanjutnya.

Yang menjadi sorotan sebelumnya adalah sebagai berikut :

"Dikabarkan dalam Daily Mail Inggris tahun 2007 bahwa kotornya sungai Citarum membuatnya tidak layak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat" (Richard Shears).

Lalu sungai Citarum juga menjadi sorotan World Bank pada tahun 2018 sebagai sungai paling tercemar di dunia, mengingat fungsinya tidak hanya untuk rakyat Jawa Barat saja melainkan untuk DKI Jakarta juga.

Dari hal tersebut di atas, Pemerintah yakni Presiden Joko Widodo melakukan upaya cepat tanggap untuk "Revitalisasi" sungai Citarum.

Dengan mengeluarkan PP No. 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Daerah Aliran Sungai, ditandatangani pertanggal 14 Maret Tahun 2018.

Sosok TNI di Sungai Citarum yang sudah bersih (Sumber Foto : Screenshoot Video Satgas Citarum Harum, Diskominfo & Pemprov Jabar)
Sosok TNI di Sungai Citarum yang sudah bersih (Sumber Foto : Screenshoot Video Satgas Citarum Harum, Diskominfo & Pemprov Jabar)
Keberhasilan Pemerintah Dalam Revitalisasi Sungai Citarum 

Pada Februari tahun 2018 sebelum peraturan diresmikan Presiden, telah terbentuk tim atau Satgas Citarum Harum yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Pangdam III Siliwangi dan Kapolda Jawa Barat juga ikut berkiprah dan berperan sebagai wakil Satgas Citarum Harum tersebut.

TNI yang terlibat dalam Revitalisasi Satgas Citarum Harum sejak tahun 2016 tidak tanggung-tanggung yang dikerahkan jumlahnya adalah sebanyak 2300 orang.

Dari jumlah tersebut terbagi menjadi 23 sektor yaitu supaya dapat menjaga dan mengawasi program Citarum Harum sampai dengan saat ini.

Saat ini sungai yang mengaliri 10 Kabupaten dan 3 kota besar serta memiliki DAS sepanjang 12.000 kilometer persegi telah mengalami perubahan yang sangat baik.

Keberhasilan ini tentunya tidak dapat diraih oleh pemerintah tanpa sinergi dan kolaborasi yang baik dan kompak juga pada setiap kalangan yang terlibat didalamnya.

Setelah dua tahun sebelumnya viral dan dikabarkan negatif sekarang Citarum sudah terlihat bersih dan memiliki dampak dan hasil yang positif dikalangan masyarakat dan dunia.

Sampah adalah salah satu yang menjadi penyebab bencana banjir sering terjadi di daerah manapun di Indonesia.

Kepedulian masyarakat dan upaya Pemerintah yang bekerjasama dengan baik adalah hal yang utama demi tercapainya bumi yang indah dan bersih serta tetap menjaga dari pencemaran.

Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar dan juga bukan waktu yang sangat lama ketika setiap warga yang terlibat memiliki tanggung jawab bersama dan rasa empati terhadap lingkungan kita, khususnya Sungai Citarum agar dapat dinikmati kembali.

Bravo! Keberhasilan ini tentunya menjadi salah satu prestasi terbaik dari Pemerintah saat ini baik itu tingkat Presiden, Gubernur, Tim Satgas, TNI, Polri, juga semua pihak yang telah menangani masalah vital ini. Terima kasih.

Bagaimana pun kehidupan manusia tidak dapat terpisah dari 4 unsur yaitu : air, api, udara, tanah. 

Semua itu merupakan kebutuhan manusia yang memang harus dijaga, tergantung kita dalam menggunakan dan melestarikannya.

Dimana air akan menjadi bencana ketika kita merusaknya dengan mencemarinya, salah satu contohnya dengan sampah. Api juga akan menjadi bencana misalnya ketika menjadi kebakaran di hutan.

Udara pun akan menjadi bencana ketika seperempatnya sudah tidak segar lagi, hilangnya penghijauan dan menjadi polusi. Tanah juga akan menjadi bencana ketika longsor melanda.

Semua itu menjadi rantai dan keterkaitan satu sama lain ketika dijaga dengan baik melalui kesadaran sebagai warga dan masyarakat khususnya manusia yang memerlukan semua unsur tersebut.

Semoga dengan keberhasilan ini dapat menjadi tolak ukur dan contoh bagi sungai-sungai lainnya yang ada di Indonesia agar tidak dicemari.

Dan semoga laut juga tetap bersih dari sampah & pencemaran karena sungainya juga sudah bersih, serta ikan dan fauna lain yang ada di dalamnya dapat hidup dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Masih lima tahun lagi Pe-er Pemerintah setelah dua tahun (2018-2020) keberhasilan terlaksana, dimana target 7 tahun menjadikan Citarum layak digunakan masyarakat dan menjadi sungai terindah di dunia.

Sebagai Guru PAUD, saya harap siapapun yang memegang tanduk pemerintahan selanjutnya dapat melanjutkan program yang sangat baik ini. Tidak hanya target 7 tahun.

Agar dapat saya gunakan sebagai bahan dan konten positif edukasi anak saya dan anak didik saya sebagai "Sungai yang Bersih di Jawa Barat" dalam tema pembelajaran disekolah sejak usia dini (gejala alam, air, api, udara, penyebab bencana, dan lain sebagainya).

Salam. Guru Pembelajar.

Hana Marita Sofianti

Sumber : 

Strategi Mitigasi Hidrometeorologi di DAS Citarum (5 Pakar dibidangnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun