Ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi saya, selain ngobrol atau DM langsung dengan Olivia Rachelina Hans dan mengetahui kasus ini serta saya menyampaikannya kepada orang lain lewat tulisan ini adalah suatu gerakan nyata agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
Seperti Olivia Rachelina Hans bilang mereka para bocil rata-rata kata-katanya barbar alias seperti yang tidak berpendidikan, masih sangat perlu bimbingan, perhatian dan pengarahan yang serius.
Jangan jadi keyboard warrior atas apa yang tidak kamu ketahui dengan terpancing dan tersulut emosi dengan komentar buruk gara-gara hal yang tidak kamu ketahui ataupun yang kamu ketahui juga.
Ini adalah pe-er bagi kita semua, sesibuk apapun kita sebagai orang tua sempatkanlah tengok dan periksa smartphone anak kita.Â
Cek akun medsosnya dengan teliti apakah ada komentar yang mengandung SARA atau masuk ke ranah UU ITE? Silahkan, lebih baik mencegah dari sekarang sebelum terlanjur menjadi bukti melanggar UU ITE.
Menggandrungi K-Pop sah-sah saja termasuk menjadikanya gaya hidup juga boleh tetapi harus positif dan tidak usah berkomentar barbar apalagi berkomentar seperti kebun binatang.
Akhirnya para bocil menyerah dan meminta maaf satu-persatu dengan cara membuat video permintaan maaf  terhadap Olivia Rachelina Hans walaupun dengan menggunakan masker, karena data mereka telah dikantongi oleh pihak cybercrime dari Kepolisian Republik Indonesia.
Jadi berhati-hatilah kita yang memiliki anak yang masih bocil alias bocah cilik.
Salam. Emak-emak biasa saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H