Mohon tunggu...
Hana Cahyaningtyas
Hana Cahyaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Mercu Buana

43221010121 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis-01 Pemahaman atas

26 Oktober 2022   19:09 Diperbarui: 26 Oktober 2022   21:58 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama : Hana Cahyaningtyas

NIM : 43221010121

Kampus : Universitas Mercu Buana

Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Sebelum membahas tentang kepercayaan "sedulur papat lima pancer", terlebih dahulu kita harus memahami pengertian dan definisi trikotomi, teori yang mendasari kepercayaan sedulur papat lima pancer. 

Trokotomi, oleh karena itu, adalah keyakinan bahwa setiap individu terdiri dari tiga bagian dari dirinya sendiri: roh, jiwa, dan tubuh.Saya juga akan bekerja dengan hati saya untuk itu. Karena jiwa lebih bersifat spiritual atau spiritual, maka secara biologis ia berhubungan erat dengan tubuh. 

Jiwalah yang mempengaruhi rangsangan otak manusia untuk melakukan sesuatu. Dari jiwa Anda dapat mengetahui bagaimana seseorang berperilaku, apakah itu baik atau buruk, sopan atau kasar. Tubuh adalah wujud yang dilihat langsung oleh mata manusia dan digerakkan oleh dua hal: pikiran dan jiwa. 

Dalam sejarah Jawa, orang menggunakan istilah Sedulur Papat Limo Pancer untuk menggambarkan bahwa ketika seorang manusia dilahirkan, ia dilahirkan dengan empat saudara manusia yang akan menemani saudara-saudara itu selama mereka hidup dan tumbuh. . 

Filosofi Sedulur Papat Kalima Pancer merupakan falsafah Jawa Kuno yang memiliki makna spiritual yang sangat dalam. Lima elemen dasar filosofi ini berbicara tentang kelahiran manusia (bayi) yang tidak dapat dipisahkan dari empat alter ego yang menyertainya. Reproduksi diartikan sebagai sedulur (saudara) yang tidak terlihat yang menyertai kehidupan seseorang sejak lahir sampai mati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun