Mohon tunggu...
Hana Cahyaningtyas
Hana Cahyaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Mercu Buana

43221010121 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis-01 Pemahaman atas

26 Oktober 2022   19:09 Diperbarui: 26 Oktober 2022   21:58 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedulur Papat Limo Pancer (empat bersaudara dan kelima tengah) memiliki arti berkembang dari zaman pra Islam ke zaman Islam. Makna aslinya adalah keselarasan antara mikrokosmos alam semesta (mikrokosmos manusia) dan makrokosmos (makrokosmos). Orang Jawa diberkahi dengan kemampuan yang sangat luar biasa untuk mengamati, mempelajari dan mendengarkan berbagai fenomena alam. Melalui indera yang tajam dan pengalaman spiritual, orang Jawa dapat memperoleh kemampuan ini. 

Berbagai jenis pemahaman terkait harmonisasi hubungan mikrokosmos dan makrokosmos telah menghasilkan perilaku dan pandangan hidup yang praktis diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. 

Berkat pemahaman yang diberikan oleh Masyarakat jawa memberi pemahaman bahwa Saudara yang empat yang ada di jagad besar itu adalah empat kiblat yang ada yaitu timur dengan symbol kawah sega putih, selatan dengan symbol darah yaitu sega abang, barat dengan symbol ari-ari yaitu sega kuning dan utara dengan symbol tali pusar yaitu sega emeng hitam, Ditambah saudara pancer yaitu tengah dimana diri manusia itu berada. 

Selain dalam bentuk empat kiblat sedulur papat limo pancer juga di metaforakan dalam dimensi ruang yang ada di alam semesta atau makrokosmos yaitu udara dengan hari pasar legi, api dengan hari pasar pahing, air dengan hari pasar pon, dan tanah dengan hari pasar wage, sedangkan hari pasar kliwon menjadi hari pasar atau weton utama yang diperumpamakan sebagai pusat atau pancer.

Sedangkan empat saudara yang berkaitan dengan jagad kecil (manusia) adalah apa-apa yang mengiringi kelahirannya. Mereka itu adalah kakang kawah (air ketuban), adi ari-ari (plasenta), getih (darah) dan puser (tali plasenta). Sedangkan yang kelima pancernya adalah diri manusianya itu sendiri. Dari pengertian asal ini kemudian berkembang dengan adanya pengaruh agama Hindu. 

Sedulur papat (empat saudara) kemudian dimaknai selain sebagai empat kiblat juga kemudian dimaknai sebagai unsur alam yang menjadi pembentuk jasad manusia. Empat anasir ini adalah bumi/tanah, air, api dan angin. Sedang yang kelima pancer adalah diri manusia itu sendiri.

Berikut merupakan penjelasan dari pemahaman sedulur papat limo pancer yang menggambarkan setiap individu mempunyai 4 saudara yang menemaninya dengan wujud yang tak kasat mata namun tetap mendapingi individu tersebut. Ada beberapa versi atau istilah tentang pemahaman sedulur papat limo pancer, yaitu:

- Sedulur papat limo pancer metafora jiwa

Dalam bahasa ini kiblat Sedulur Papat Limo Pancer secara ilmiah dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, kawah kakan atau cairan ketuban, yaitu kawah atau cairan ketuban. Fungsi air ketuban adalah untuk melindungi janin dari syok intrauterin. Selama proses kelahiran, cairan ketuban secara alami rusak dan hilang, tetapi secara metafisik ada sebagai pelindung dan pelindung saudara. 

Kedua, adi ari-ari atau ari-ari, yaitu ari-ari atau plasenta. Fungsi ari-ari adalah sebagai saluran makanan bagi janin dalam kandungan. Ariman adalah saudara tak kasat mata yang menolong seseorang untuk dapat mencari nafkah dan memelihara kehidupannya. 

Ketiga, getih atau darah, yaitu darah persalinan. Darah adalah gambaran kehidupan, nyawa dan semangat. Darah kelahiran akhirnya padam dan menyatu dengan alam, namun secara metafisik ia tetap menjadi saudara yang mengumpulkan keberanian dalam perjuangannya menghadapi kehidupan. Darah juga merupakan gambaran kesehatan fisik dalam kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun