Dimulai dengan menjelaskan Perubahan Paradigma Belajar, Disiplin Positif, Motivasi Perilaku Manusia, Kebutuhan Dasar Manusia, Posisi Kontrol Restitusi, Keyakinan Kelas, dan Segitiga Restitusi. disini akan saya jelaskan kembali :
1. Perubahan Paradigma Belajar
Dalam model tradisional, guru adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan pembelajaran berfokus pada penyampaian informasi oleh guru dan menghafal oleh siswa. Siswa cenderung pasif dan hanya menerima informasi yang diberikan.
Namun, dalam paradigma belajar yang lebih modern, fokusnya bergeser ke arah yang lebih kolaboratif dan berpusat pada siswa. Beberapa karakteristik perubahan paradigma ini antara lain:
- Peran guru berubah dari sumber utama pengetahuan menjadi fasilitator dan pembimbing. Guru menciptakan kesempatan bagi siswa untuk aktif mencari, mengeksplorasi, dan membangun pengetahuan mereka sendiri.
- Pembelajaran tidak lagi hanya tentang menghafal fakta dan informasi, tetapi lebih pada mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi.
- Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan, melakukan investigasi, dan mengonstruksi pemahaman mereka sendiri.
- Pembelajaran bersifat kolaboratif, di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk saling berbagi ide, berdiskusi, dan memecahkan masalah bersama.
- Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar, kemampuan berpikir, dan keterampilan siswa.
2. Disiplin Positif
Disiplin positif berfokus pada pengembangan hubungan yang baik antara guru dan siswa, serta penciptaan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Ini merupakan pergeseran dari pendekatan disiplin yang menghukum ke arah pendekatan yang lebih mendukung dan membangun.
Karakteristik utama disiplin positif antara lain:
Hubungan guru-siswa: Disiplin positif menekankan pentingnya membangun hubungan yang positif dan penuh empati antara guru dan siswa. Guru berusaha memahami siswa, mendengarkan mereka, dan menciptakan lingkungan di mana siswa merasa aman untuk belajar.
Lingkungan belajar yang aman dan mendukung: Disiplin positif bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, di mana siswa merasa dihargai, didukung, dan didorong untuk tumbuh. Aturan dan harapan dikomunikasikan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten.
Pendekatan yang membangun: Daripada berfokus pada hukuman, disiplin positif lebih menekankan pada pendekatan yang membangun, seperti membantu siswa mengembangkan tanggung jawab pribadi, keterampilan penyelesaian masalah, dan kemampuan mengatur diri sendiri.
Pengembangan karakter: Disiplin positif tidak hanya berfokus pada perilaku, tetapi juga pada pengembangan karakter dan nilai-nilai positif pada diri siswa, seperti empati, kerja sama, dan integritas.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!