Mohon tunggu...
Hana Norfiani
Hana Norfiani Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Perkenalkan nama saya Hana Norfiani, S.Pd saya adalah guru dari SDN 1 Saradang Kecamatan Haruai Kabupaten Tablong. Saya suka sekali menulis dan mencoba hal baru untuk menulis artikel. Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi bapak/ibu sekalian. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

15 Juni 2024   05:47 Diperbarui: 15 Juni 2024   06:36 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya Positif

Budaya Positif Adalah perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang dianut bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, menghormati, dan mendukung.

A. Latar Belakang

Budaya positif di sekolah memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan siswa secara holistik. Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, nilai-nilai Guru Penggerak, dan pengalaman di lapangan, budaya positif di sekolah memiliki beberapa karakteristik penting yang menjadi landasan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Elemen penting dalam menciptakan budaya positif disekolah adalah dengan menerapkan keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Dari ketiga elemen ini maka budaya postif dapat membangun keyakinan positif pada siswa bahwa mereka dapat tumbuh dan berkembang. Keyakinan positif ini, pada gilirannya, akan mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas tindakannya dan berusaha memperbaiki kesalahan melalui pendekatan segitiga restitusi.


B. Tujuan

Agar siswa dapat berkembang menjadi individu yang berkarakter baik, bertanggung jawab, dan berprestasi.


C. Konsep

D. Tolak Ukur

  • Siswa menunjukkan sikap saling menghargai antar teman, guru, dan staf sekolah.
  • Siswa merasa didukung dalam proses belajar oleh guru dan lingkungan sekolah yang inklusif.
  • Siswa menunjukkan kepercayaan diri dalam menyampaikan ide dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas.
  • Siswa merasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah, terbebas dari intimidasi dan diskriminasi.
  • Siswa menunjukkan motivasi belajar yang berasal dari dalam diri mereka sendiri, bukan karena tekanan eksternal.

E. Lini Masa

  • Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk MelakukanSosialisasi
  • berkomitmen untuk menanamkan dan mengembangkan karakter positif pada murid.
  • mengenalkan konsep pembelajaran yang aktif, kritis, kreatif, dan menyenangkan.
  • menerapkan pendekatan disiplin positif di kelas mengutamakan prinsip pengajaran yang membantu siswa untuk memecahkan masalah dan mengatasi kesulitan, bukan sanksi dengan tujuan menghukum.
  • memastikan pemenuhan kebutuhan dasar siswa, seperti rasa aman, dihargai, dan diakui
  • memfasilitasi proses tanggung jawab, empati, dan perbaikan pada siswa.

F. Dukungan yang Dibutuhkan 

  • Dukungan dari kepala sekolah, seperti menyediakan waktu dan sumber daya yang memadai.
  • Pelatihan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan kompetensi guru.
  • Kolaborasi dengan rekan-rekan guru untuk saling berbagi ide dan pengalaman.
  • Dukungan dari orang tua dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

G. Berbagi Pemahaman dan Pengalaman Kepada Rekan Sejawat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun