Lalu, apakah saya masih memberi? Masih. Tapi, tidak selalu. Saya memilih. No. 3 & 4, biasanya tidak.
***
Lulus Kuliah. Kembali ke Mikrolet. Kali ini yang saya temui adalah Pengamen Bocah, ABG, dan anak Punk. Perempuan nya cantik-cantik. Laki-laki nya bergaya. Tattoan, pakai anting (di lidah juga ada), rambut berwarna, kaos distro, celana ketat, dan gaya lain nya. Orang rumah masih menyarankan untuk memberi, tapi saya jadi ragu.
Saya sudah tidak tahu lagi, apa arti dari saya memberi kepada mereka. Benarkah 1000 saya dapat membantu mereka? Jangan-jangan 1000 saya justru membuat mereka kegirangan. "gila! nyanyi-nyanyi gini aja dapet duit!". Kalaupun mereka mendapat 1000, benarkah uang itu untuk kebutuhan mereka? Bukan untuk bos nya? Lalu, dibagian mana nya saya membantu mereka?
***
-saya duduk di mikrolet, bersama 3 orang bapak, dan 1 orang Ibu yang memakai Jilbab-
Lampu Merah.
Bocah Laki (BL): ini bagian gue!
Bocah Perempuan (BP) : ah! lo mulu dari tadi!
BL : (sudah duduk di bangku pintu mikrolet) apaan?! sono lu! cari yang lain!
BP : (berteriak) bodoooo! jangan dikasih pak! buat beli aibon noh! nge-lem, nge-lem! mamp*s lu!