Namie sempat terdiam, karena perkataan Rin barusan membuatnya kehilangan kata-kata. Ia tidak percaya, pemuda serampangan macam Rin bisa memaknai pertengkaran tempo hari sebijak ini.
Salah satu hal yang Rin sukai dari Namie adalah lesung pipi gadis itu saat tersenyum. Dan, siang ini pun sesuatu yang membuat hatinya merasakan sensasi berbeda itu ia dapatkan. Mungkin alam tahu isi hatinya, jadi angin sepoi-sepoi berembus saat itu juga. Menjamah tubuhnya yang gerah, dan kesejukan itu semakin membuatnya begitu nyaman.
Namie mengambil sebagian bunga itu dari ikatannya. “Kalau begitu, kita berbagi saja, karena kita saling memahami. Terimalah!” Ia mengangsurkannya pada Rin, dan si Okumura itu menerimanya dengan cengiran tidak jelas.
[1] Semangat, ya
[2] Maaf