Mohon tunggu...
Gandis Octya Prihartanti
Gandis Octya Prihartanti Mohon Tunggu... Human Resources - A curious human

Manusia yang sedang menumpang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Harta Karun Musiman

29 Januari 2016   20:37 Diperbarui: 29 Januari 2016   20:48 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            “Baiklah, besok aku akan mencari tiket pesawat. Tunggu aku, ya, Rin.”

            Pikiran Rin kacau. Kalau nenek-kakeknya melihat Gio, pasti mereka akan mendekatnya dengan pemuda itu, bahkan menyuruhnya agar cepat menikah saja. Apalagi ia rela menyusul Rin jauh-jauh sampai ke Kediri. Bukankah itu sebuah pengorbanan yang menunjukkan cinta sejati?

            Dalam hal ini, Rin ingin memarahi Isti, ia lancang sekali. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, gadis cilik itu tidak sepenuhnya salah. Ia seperti menjembatani kegengsian mereka untuk siapa yang menyapa pertama kali. Selain itu, ia masih ingat ultimatum nenek kalau tidak boleh memarahi anak yatim.

            Kalau memang benar-benar jodoh, pasti ada kemudahan. Sudahlah…

           

           

           

 

[1] Enak sekali ini, mbah
[2] Blug! Blug! Blug! Itu aku! Punyaku! Punyaku!
[3] Setelah ini cepat pulang, ya. Cepat mandi, keramas. Biar tidak demam.
[4] Ya, mbah
[5] Aku jatuh, kak. Aku minta Hansaplas, dong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun