Mengutip dari tulisan Gedde ini, "Luka, duka, derita, tak menunggu orang dewasa dulu untuk kemudian ditimpanya. Semua kepahitan itulah yang akan menempa kedewasaan."
Buku ini juga mengajarkan kekujuran. Dewasa ini, dengan kehidupan yang serba modern. Kejujuran sudah mulai tidak lagi mempunyai arti. Kejujuran hanya tinggal sebuah kata yang sering diucapkan, namun sangat sulit untuk dilakukan.
Melalui buku ini, penulis menyampaikan betapa pentingnya kejujuran itu dalam hidup. Kejujuran yang membuta hati lebih tenang. Meskipun jujur itu pahit, namun ia adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh setiap orang.
Jujur dimulai dari diri sendiri, cukuplah berubah dari hal yang kecil, dimulai dari yang kecil, bahkan berusaha jujur dengan diri sendiri, meski diluar sana orang tidak akan tahu.
Jujur adalah sebuah sikap tentang diri sendiri dan dengan sang pencipta. Tak perlu berkoar-koar kepada orang lain untuk jujur, jika kita sendiri belum memulainya.
Mulailah dari diri sendiri, niscaya lingkungan akan mendukung hal kecil tersebut.
Buku ini rekomended, membuat kita mampu melihat dan berfikir. Bahwa dalam kehidupan yang nyata pun. Banyak sebagaian teman-teman yang bernasib sama.
Dengan banyak membaca, dan memahami, membuat kita mampu menjadi pribad yang lebih peka dan mampu menganalisis keadaan, sehingga sikap yang diambil adalah sikap yang positif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI