Mohon tunggu...
Hamsiah Hamsi
Hamsiah Hamsi Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Literasi

Pegiat yang ingin membuka bawasan dunia lewat membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku "Ayah Aku Rindu"

17 Februari 2021   12:00 Diperbarui: 17 Februari 2021   12:01 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya saja, bagi sebagian oaring yang ditinggal, kematian adalah hal yang sangat menakutkan.

Buku Ayah Aku Rindu, mengisahkan seorang anak yang harus tetap tegar setelah ditinggal oleh ibu tercinta. Kematian sang ibu menjadi awal konflik yang terjadi.

Kehidupan yang semula baik-baik saja, keluarga harmonis, tumbuh dalam kasih sayang yang utuh.

Ya. Itu adalah gambaran sebuah kelaurga harmonis, tidak kurang satu kasih sayang. Ibu yang selalu ada melengkapi dan mengurus rumah dengan telaten, sabar.

Sosok ayah yang sukses menjadi pengusaha peternak ayam petelur, membuat hidup Rudi tidak kurang satu apapun. Kehidupan Rudi adalah kehidupan yang diidamkan banyak orang. Hidup dilingkungan serba kecukupan. Anak tunggal dengan orang tua pengusaha. Sudah barang pasti, hidupnya akan terjamin.

Hingga suatu ketika, malang menimpa keluarga Rudi.

Sang ayah yang berprofesi sebagai pengusaha ayam petelur, haruss gulung tikar. Ribuan ayam harus dimusnahkan, karena terjangkit virus flu burung. Keadaan berubah drastis. Musibah tidak berhenti sampai di situ. Agaknya, yang maha kuasa masih memberikan ujian kepada keluarga Rudi.

Selang beberapa waktu, setelah kebangkrutan usaha ayahnya. Guncangan yang sangat dahsyat, menghancurkan berkeping-keping pertahan keluarga Rudi. Seperti pepatah mengatakan "Sudah jatuh tertimpa tangga pula."

Ya. Itu adalah gambaran yang pas menggambarkan suasana hati Rudi. Bagaimana tidak, Ibu yang sangat dicintai, penuh kasih sayang, mengurusi setiap sudut di ruangan rumah, membatu ayah dalam menjalankan usahanya. Sumber kekuatan buat Rudi dan juga ayah.

Sebagai seorang anak tunggal, kepergian ibu sangatlah terpukul, ibu pergi karena mengidap penyakit kanker. Tak lama setelah kebangkrutan ayah.

Ayah yang belum siap menerima kenyataan ini, menjadi depresi, dan menderita penyakit Skizofrenia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun