Mohon tunggu...
Hamsiah Hamsi
Hamsiah Hamsi Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Literasi

Pegiat yang ingin membuka bawasan dunia lewat membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku "Ayah Aku Rindu"

17 Februari 2021   12:00 Diperbarui: 17 Februari 2021   12:01 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ending dari buku ini, sangat mengejutkan.

Klimak yang diciptakan yaitu, saat kebangkrutan ayah, lalu ibu meninggal. Sehingga ayah menjadi depresi, atau istilahnya Gila.

Gilanya seorang ayah, membuat kondisi sangat membenci Rudi, bahkan hingga ingin membunuh anak.

Sebagai sorang anak, Rudi tetap sabar, ia tetap berusaha agar tidak jauh dari ayah.

Puncak dari Klimaks cerita ini adalah, ketika Rudi mendapatkan informasi, bahwa Bapak yang selama ini ia sayangi, ternyata bukan ayah kandungnya.

Ia mendapatkan rahasia yang selama ini belum diketahui, bahwa ibunya diperkosa oleh laki-laki preman yaitu Pak Ramli. Seorang yang di awal dikisahkan meninggal. Dan Rudilah yang pertama kali menemukan Pak Ramli dan mengantarkan ke rumah.

Gambaran ini adalah kejutan, dan penyelesaian dari klimak dalam cerita.

Dari dikaitkanya Rudi dengan Pak Ramli di awal tulisan, menjadikan cerita ini terus berlanjut. Tidak hanya itu, cerita juga dibumbui dengan beberapa kisah cinta anak remaja. Hanya saja. Sebagai tokoh utama, Rudi baru mengetahui, bahwa perempuan yang dicintainya adalah adik sedarah. Itulah alasanya kenapa ibu pernah melarang Rudi menyukai Ririn.

Membaca buku ini, membaca kita melihat disekitar, ada banyak kejadian yang mungkin sama dengan yang dialami Rudi dalam hidup nyata. Ada begitu banyak hal yang tidak kita harapkan dalam hidup ini terjadi.

Namun, sikap menerima dan sabar adalah kuncinya.

Pilihanya hanya ada dua, yaitu menerima atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun