- Sebelum saya memulai cerita kisah RESEP ini, saya akan menjelaskan apa itu RESEP terlebih dahulu. RESEP merupakan akronim dari Reformulasi Sikap, Etika dan Pola Pikir yang merupakan kegiatan pengkaderan atau pembinaan mahasiswa baru (MABA) prodi S1 Farmasi Universitas Hasanuddin yang ingin menjadi anggota Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (KEMAFAR-UH). Tahun ini, kegiatan resep 2017 diadakan di penginapan Bulutana, yang berlokasi di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada tanggal 5-7 Januari 2018.
RESEP juga biasa disebut latihan kepemimpinan yang paling awal. Namun, RESEP didahului oleh kegiatan Pra RESEP. Pada kegiatan Pra RESEP ini kami para MABA 2017 dilatih dan dipersiapkan dengan sangat baik untuk mengikuti kegiatan RESEP ini selama lebih kurang dua bulan untuk mengikuti kegiatan RESEP yang katanya menyeramkan dan menegangkan. Baiklah, saya akan mulai cerita kisah resep dari hari pertama pra RESEP.
Hari pertama Pra-RESEP bisa dibilang kacau, karena baju binjas putih kami terlambat datang dari produsennya. Baju tersebut datang pada subuh hari pertama pembinaan padahal pembinaan dimulai pukul 7:00 WITA, tidak lebih. Tidak hanya itu, banyak teman kami yang tinggal jauh dari kampus sehingga kami sangat kelabakan. Hari pertama, sangat banyak yang terlambat bahkan sebagian perangkat angkatan pun  terlambat karena harus mengurus baju binjas 150 orang. Untung saja, ini baru hari pertama, jadi tidak ada hukuman, hanya saja kami dimarahi oleh kakak OC (Organizing Committee). Di hari pertama ini, juga dibuat sebuah perjanjian mengenai hukuman setiap kesalahan yaitu satu set untuk setiap kesalahan. Satu set terdiri dari 15 kali push up, 15 kali sit up dan 15 kali back up untuk laki-laki dan untuk perempuan mengangkat tangan sambil senam jari sampai MABA laki-laki selesai hukuman set. Mungkin, kami MABA perempuan tidak terlalu berat secara fisik, tapi kami merasa berat secara mental jika mendengar hitungan teman laki-laki yang sedang menjalani hukuman set diulang-ulang terus padahal sudah sampai pada hitungan ke-13. Saat-saat seperti ini membuat saya dan mungkin MABA yang lain sangat jengkel pada kakak OC.
Setiap hari pembinaan Pra RESEP, kami diwajibkan untuk membawa roti dan air yang beretiket farmasi dengan harga yang sama, Scoot's Emulsion 2 botol besar, baju kuliah (kami datang menggunakan baju binjas) dan sendok plastik untuk minum Scoot's Emulsion. Scoot's Emulsion biasa kami sebut scooty awalnya hanya yang original tapi seiring berjalannya waktu, rasa original diselingi rasa jeruk yang tentunya melalui perdebatan panjang antara kami, kakak OC dan kakak SC. Setiap minum scooty, kami harus menyanyi :
"Aku suka scooty nya hingga tetes terakhir
 Aku suka scooty nya hingga tetes terakhir
Scooty membuat tubuhku kuat hingga tetes terakhir
Scooty yang paling enaaakk
Hungga tetes teakhir"
Melalui nyanyian tersebut, kami mengutarakan kebohongan kami. Kenapa ? karena kita semua tahu bagaimana rasa scooty original yang amisnya masih bisa tercium dan memang rasanya yang sangat aneh di lidah. Saat minum scuuty, banyak teman kami yang muntah. Tapi yang paling miris, porsi teman laki-laki bisa dibilang 5 kali lipat dari porsi perempuan. Walaupun kami tidak suka scooty nya, kami tetap minum itu karena memang bermanfaat untuk kami. Tapi, saya heran. Setiap hari saya minum scooty tapi tetap saja kurus padahal satu diantara fungsi scooty adalah menambah nafsu makan. Scooty inilah yang paling terkenal setiap diadakan pra RESEP ataupun RESEP
Awalnya, pra RESEP dilaksanakan setiap 2 hari dalam sepekan yaitu hari sabtu dan minggu. Tapi, setelah final, pra RESEP diintensifkan menjadi setiap hari sampai H-2 RESEP.Â