Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepo dan Baper Minimalkan Peran

8 Juni 2023   19:38 Diperbarui: 8 Juni 2023   19:43 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepo dan Baper seckupunya dan seperlunya (Hamim Thohari Majdi)

Napasnya terputus-tutus, seperti atlit lagi sampai di garis finish, "brak"... buku dan beberapa lembar didaratkan di atas meja dengan sepenuh kekuatan.

Semua membisu, beberapa lelaki yang ada di ruang ini membisu, para bidadari matananya melotot sembari telapak tangan diletakkan di bibir.

"ada apa mbak?"  lelaki yang berada di sudut memberanikan diri bertanya kepada perempuan yang baru  dua tahun menginjak usia dewasanya. Sambil meluruskan pandangan mata, berharap perempuan itu segera menjawab, hingga beberapa menit tidak ada jawaban dan suasana semakin sunyi.

setelah menenangkan diri lalu perempuan itu berkata "wah, gawat, gawat, pokoknya gawat" hanya diksi itu yang bisa dikeluarkan dari mulutnya, "salah satu kepala bagian tadi menggebrak meja, sambil berteriak" perempuan itu menjelaskan betapa pertemuannya siang ini begitu keras dan sengit.

EFEK KEPO

Istilah kepo yang sangat ramah di telinga, merupakan adaptasi dari bahasa asing, menunjuk kepada seseorang yang serba ingin tahu, bahasa aslinya adalah Knowing  Every Particular Object.

Pada sisi tertentu, khususnya pada tahapan belajar dan ingin menggali sesuatu lebih dalam, Kepo sangat diperlukan sebagai langkah mudah untuk menyerap dan mencerna pengetahuan sebanyak mungkin.

Namun pada hal-hal tertentu rasa ingin tahu bisa berbahanya bila informasi yang tersaji justru membuat stagnasi kognisi dan kerasnya hati. 

Buatlah porsi yang cukup dalam melibatkan Kepo di setiap masalah atau komunikasi yang sedang dibangun, tentu porsi ini masing-masing individu memiliki kadar ukuran yang berbeda bergantung dari obyek yang sedang dibahas. 

Kepo yang berlebihan membuat hanyut dan larut terhadap fakta yang disuguhkan atas informasi yang ditanyakan, seperti orang sedang menyusuri jalan, wajib tahu tujuan dan garis antara agar tidak melebihi tujuan dan terlalu banyak singgah di perjalanan.

Perempuan dalam peristiwa di atas bisa jadi karena terlalu kepo lalu mendapatkan informasi yang seharusnya tidak perlu tahu, membuat "neg" dan keringat dingin.

Dalam kehidupan sehari-haripun tidaklah terlalu mengebu ingin mengetahui dan menguasai semua informasi, padahal beberapa ada yang tidak dibutuhkan, bahkan ada yang toxic.

Otak bekerja berdasarkan sumber enerni yang dituang, gizi yang dibutuhkan otak berupa informasi. Informasi yang baik merupakan suplemen yang membuat kerja otak bringas dan trengginas. Sebaliknya bila informasi yang dituang dalam alam pikiran, kelabulah area pikiran, lambat laun menghitam dan tidak bisa memberi fatwa bagi pemiliknya.

Kepo boleh asala ada maksudnya dan tahu kadar kebutuhannya.

BILA TERJADI BAPER

kata panjangnya Baper adalah bawa perasaan, setiap ucapan orang lain dimaknai dengan menyertakan emosi yang berlebihan, dicerna dan dipikir berulang-ulang hingga menyesakkan arus lalu lintas kognisi dan hatinya.

Sikap baper atau dalam kecerdasan emosi disebut dengan simpati boleh dan sah-sah saja untuk dilakukan, namun janganlah kemudia kesertaan dalam menghayati pembicaraan orang, lalu menusuk-nusuk jantung dan menyobe telinga.

Apalagi kemudian baper membuatg semuanya lupa termasuk kontrol diri, lalu mengikut apa yang dikondisikan mitra bicara baik komunikasi verbalnya ataupun komunikasi non verbalnya.

Bagaimana mungkin pikiran bisa netral dalam bekerja, sementara diri individu telah memiliki visualisasi dan gambaran masa depannya., sehingga tidaklah terpenuhi harapan dan tujuan.

Orang lain bisa bercerita sedih, baik sebagai serita atau kisah nyata atau sekadar fiktif, menghadirkan keadaan bayangan dan figur bayaran.

CIUTKAN NYALI

Kepo membuat seseorang mengetahi lebih banyak dari kadar yang dibutuhkan, mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak perlu diketahu, karena kemudian menyisaan pertanyaan, kekhawatiran dan penyesalan.

Dalam komunikasi yang menyertakan Kepo, jadilah komunikator sebagai pembicara aktif, karena terlalu aktif, sehingga mendapat prdikat "cerewet" 

Sedangkan Baper, akan membuat komunikator memasuki dunia komunikan yang sudah disetting sedemikian ruma, agar masalahnya menjadi kabir dan simpatinya semakin meningkat.

Kounikasi yang dibangun dan menyertakan Kepo, jadilah komunikator pasif, lebih banyak mendengat dari pada memberi umpan dan respon

Puncak penyertaan kepo dan baper adalah minimnya tindakan, terlalu banyak opsi yang dihadirkan dan larut dengan omongan dan dunia orang lain, Kepo dan baper mengakitkan mini peran dan ciutlah nyalinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun