Kepo membuat seseorang mengetahi lebih banyak dari kadar yang dibutuhkan, mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak perlu diketahu, karena kemudian menyisaan pertanyaan, kekhawatiran dan penyesalan.
Dalam komunikasi yang menyertakan Kepo, jadilah komunikator sebagai pembicara aktif, karena terlalu aktif, sehingga mendapat prdikat "cerewet"Â
Sedangkan Baper, akan membuat komunikator memasuki dunia komunikan yang sudah disetting sedemikian ruma, agar masalahnya menjadi kabir dan simpatinya semakin meningkat.
Kounikasi yang dibangun dan menyertakan Kepo, jadilah komunikator pasif, lebih banyak mendengat dari pada memberi umpan dan respon
Puncak penyertaan kepo dan baper adalah minimnya tindakan, terlalu banyak opsi yang dihadirkan dan larut dengan omongan dan dunia orang lain, Kepo dan baper mengakitkan mini peran dan ciutlah nyalinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H